POSO, KOMPAS.TV - Tiga jenazah guru pengabdian Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), korban kecelakaan bus di Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, akan dipulangkan ke keluarga.
Melalui siaran pers yang diunggah di laman resminya, pihak PMDG mengungkapkan, tiga korban meninggal tersebut terdiri dari Muhammad Fathir asal Menado, Sulawesi Utara, Gustian Erlangga asal Palembang, Sumatera Selatan, dan Muhammad Rizky Pratama asal Riau.
PMDG mengatakan telah menghubungi wali dari tiga jenazah melalui panggilan telepon dan video call.
"Hasil komunikasi pihak PMDG, keluarga korban meminta agar jenazah para almarhum dibawa ke rumah masing-masing yaitu Palembang, dan Riau. Adapun keluarga korban asal Manado meminta jenazah agar diantarkan ke Mamuju," kata PMDG, Kamis (4/5/2023).
Usai diperiksa dokter dan tim forensik, tiga jenazah tersebut kemudian dimandikan dan dikafani untuk selanjutnya disalatkan.
"Pihak PMDG akan mengurus seluruh proses administrasi yang dibutuhkan untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman masing-masing," kata humas PMDG.
Tiga korban meninggal dunia tersebut bersama 26 orang lainnya adalah guru yang baru saja menyelesaikan studi di Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, pada tahun ini.
Baca Juga: Bukan Santri, Kecelakaan Bus Pondok Modern Darussalam Gontor Ditumpangi 29 Guru
Rombongan dalam satu bus itu ditugaskan untuk menjadi tenaga pengajar di PMDG kampus 11 Ittihadul Ummah yang terletak di Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kronologi Kecelakaan
Menurut pihak PMDG, rombongan itu bertolak dari Bandara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah pada pukul 19.00 Wita dan berhenti untuk makan malam bersama pada pukul 20.30.
Setelah itu, bus kembali melaju. Namun pada pukul 22.00 Wita, sopir gagal menyalip mobil di depan kendaraannya dan justru membelokkan bus ke jurang.
Akibatnya, bus jatuh dari jurang di kilometer 5 daerah Toboli, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, pada Rabu (3/5/2023) malam.
"Dampak dari kejadian ini menimpa 29 orang, tiga orang meninggal dunia, dan 26 lainnya mengalami luka berat dan ringan," tulis humas PMDG.
Pondok Modern Darussalam Gontor menjelaskan, evakuasi korban pada Rabu (3/5) malam dibantu oleh tim SAR, pihak kepolisian, Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Gontor terdekat, dan masyarakat.
Akibat kecelakaan maut itu, 26 korban luka-luka telah mendapatkan perawatan di UGD Rumah Sakit (RS) Anuntaloko Parigi.
Baca Juga: Kecelakaan Bus Santri Gontor di Sulteng: Polisi bakal Periksa Sopir dan Kernet
"Pihak PMDG masih berusaha mendata korban selamat yang mengalami luka ringan, sedang maupun berat untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif, atau dirujuk ke RS yang lebih besar untuk perawatan lebih lanjut," terangnya.
PMDG bekerja sama dengan kepolisian dan Jasa Raharja dalam proses pendataan dan penanganan korban selamat.
"Kami keluarga besar PMDG sangat berduka atas kejadian ini, dan turut berbelasungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban."
Pihak PMDG juga mengaku bertanggung jawab sepenuhnya dalam mengurus semua korban dan berjanji akan melaksanakannya dengan proses yang sebaik-baiknya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.