Kronologi kejadian nahas tersebut berawal saat N sedang tidur di kamar selepas isya pada Sabtu, 22 April 2023.
Nufus, perwakilan keluarga korban, menceritakan, di saat bersamaan, tetangga korban berinisial T menyalakan petasan yang berukuran besar.
T menyalakan petasan di tempat yang berjarak hanya dua rumah dari kediaman korban di gang barat Desa Jatirembe, Kecamatan Benjeng, Gresik.
Sesaat setelah petasan meledak, Nufus menuturkan, bayi N langsung kejang karena mendengar suara yang menggelegar.
Baca Juga: Terjebak Macet, Seorang Ibu di Sukabumi Melahirkan di Jalan, Bayi Selamat
"Mata sebelah kanan tidak bisa melek, sama lidahnya ke atas tidak bisa dikasih minum," ujar Nufus, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sang bayi pun langsung dibawa ke klinik untuk mendapatkan perawatan. Karena klinik tersebut tutup, N kemudian dibawa untuk dirawat bidan.
Karena kondisinya yang semakin parah, pada Selasa (25/4/2023), bayi N dibawa ke rumah sakit di Jalan Wahidin Sudirohusodo untuk penambahan darah trombosit.
Nufus menuturkan, karena tidak tersedia fasilitas ventilator di rumah sakit itu, akhirnya bayi N dirujuk ke RS Muhammadiyah Lamongan pada Rabu (26/4/2023) siang. Bayi N masuk ruang ICU dalam kondisi sudah koma.
Nufus menyebut, hasil tomografi terkomputasi atau CT Scan menunjukkan, bayi N mengalami pecah pembuluh darah.
"CT Scan pembuluh darahnya pecah, dikira ada benturan. Kaget suara mercon sampai pembuluh darahnya pecah. Kejang nafas berbunyi krok-krok," ungkapnya.
Nufus memastikan, saat kejadian hingga dibawa ke rumah sakit, bayi tersebut selalu digendong kedua orang tuanya dan tidak mengalami benturan.
"Tidak ada benturan usai terdengar suara mercon," ujarnya.
Baca Juga: Bayi Menderita Hidrosefalus Terkendala Biaya Berobat
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.