Usai mengalami kondisi tersebut, bayi N dibawa ke bidan desa setempat. Akan tetapi, karena kondisi bayi N tak kunjung membaik, keluarga lantas membawa bayi N ke RS Denisa Gresik pada Senin (24/4).
Baca Juga: Mushala Ambruk Akibat Ledakan Petasan Seberat 17 Kilogram di Sumenep
"Saat itu trombosit dedek sudah turun, namun setelah diberi bantuan oksigen itu perlahan membaik," ucapnya.
Meski sudah diberi ventilator, kondisi bayi N kembali drop sehari kemudian. RS Denisa Gresik lalu menyarankan kepada keluarga agar bayi N dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya, yang mempunyai peralatan medis lebih lengkap.
"Namun keluarga berpikiran mungkin penuh setelah Hari Raya, makanya dibawa ke Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Dirawat di ICU dan sempat ditangani oleh dokter di sana," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com.
Berdasarkan keterangan dokter RS Muhammadiyah Lamongan, Nufus menyebut terdapat penggumpalan darah di bagian otak bayi N, sehingga pembuluh darah pecah.
"Dokternya memang sempat bertanya, apakah sempat mengalami benturan keras? Karena hasil CT Scan seperti itu," ucapnya.
Saat itu, Nufus menjelaskan kepada dokter RS Muhammadiyah Lamongan bahwa bayi N tidak pernah terbentur, tetapi mendengar suara mercon yang sangat keras.
Bayi N sempat mengalami koma hingga akhirnya pada Kamis (27/4/2023) dinyatakan meninggal dunia.
Sumber : Tribun Jatim/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.