Sebelumnya, Kapolres juga menepis tudingan yang mengatakan bahwa dua perempuan itu adalah pemandu karaoke atau LC di Kafe Natasya Live Musik.
Ia menegaskan bahwa dua orang perempuan tersebut merupakan pengunjung kafe yang tiba-tiba ditangkap gerombolan warga ketika mereka sedang bersantai dan bercengkerama.
Para pelaku kemudian langsung membawa kedua korban ke bibir pantai, menelanjangi dan menceburkan korban ke laut.
Saat kejadian itu, ada salah satu pemuda yang mengambil video ketika kedua korban sedang dalam kondisi telanjang.
Baca Juga: Kafe Buka saat Ramadan, 2 Pemandu Karaoke Dipersekusi Warga, Diceburkan ke Laut hingga Ditelanjangi
"Warga ini menyeret dan membawa dua orang perempuan ini ke laut. Pertama, kedua perempuan ini diminta untuk mandi ke laut, kemudian dilepas pakaiannya," ujar Novianto.
"Ini menjadi perhatian kita semua, kepedulian kita terhadap manusia. Kemudian setelah dimandikan ke laut, kedua perempuan itu dibawa kembali ke cafe tersebut," ucapnya.
AKBP Novianto memastikan pihaknya akan terus mendalami kasus ini guna menemukan titik terang dan memberikan keadilan bagi para korban.
Kasus ini berawal dari video persekusi dua perempuan yang viral di media sosial. Video tersebut menunjukkan sejumlah pemuda memaksa dua perempuan masuk ke pantai.
Tak hanya menceburkan dua perempuan itu ke laut, mereka bahkan juga menelanjangi para korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.