MAGELANG, KOMPAS.TV - Dua warga Magelang, Jawa Tengah, yang diduga kerabat korban pembunuhan dukun Slamet Tohari dengan motif penggandaan uang masih menunggu hasil uji tes DNA.
Warga tersebut diduga beridentitas asli atas nama Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto yang jenazahnya ditemukan polisi di Banjarnegara. Ibu dan anak itu dilaporkan hilang sejak 2021 lalu.
Dikutip dari Kompas.id, Minggu (9/4/2023) Yusuf Edi Gunawan (64), kerabat Theresia dan Okta menjelaskan, tes DNA dilakukan karena keluarga belum yakin dengan salah satu jasad diduga Theresia.
”Jenazah tinggal tulang belulang sehingga sulit dikenali,” ujar Yusuf saat ditemui di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Minggu (9/4/2023).
Sedangkan khusus jenazah yang diduga Okta, Yusuf mengatakan, di sekitar temuan tulang belulang, polisi menemukan jaket sebuah organisasi. Ada nama lengkap Okta terjahit di bagian depan jaket.
Baca Juga: Puluhan Kilogram Bahan Petasan Siap Jual Diamankan Polisi di Magelang
Yusuf mengatakan, sudah dilakukan pengambilan sampel DNA, Jumat lalu.
Sampel DNA juga telah diambil dari Usman, ayah Okta, dan putri bungsu Theresia, Claudia.
Berdasarkan keterangan polisi, hasil tes DNA baru bisa diketahui sekitar 10 hari setelah pengambilan sampel.
”Bila benar, jenazah akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Giriloyo, Kota Magelang,” katanya.
Dikutip dari sumber yang sama, Theresia dan Okta disebut pergi dari Magelang ke Salatiga pada Oktober 2021.
Ketika itu, mereka mengajak Vina, istri Okta, tetapi Theresia dan Okta lantas pergi berdua dengan alasan hendak mengambil uang di Banjarnegara. Vina dan anaknya ditinggal di sebuah hotel di Salatiga.
Hingga Jumat (21/10/2021) pukul 18.00, Theresia dan Okta masih bisa dihubungi, namun, setelah itu komunikasi terputus.
Baca Juga: Inilah Ritual Maut Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet!
Sekitar seminggu tidak ada kabar, Vina kemudian melaporkan kondisi itu kepada Yusuf.
"Selain kebingungan, Vina resah karena uangnya mulai menipis," ujarnya.
Tidak kunjung mendapat kabar, titik terang muncul Rabu (5/4/2023).
Yusuf mendapat informasi temuan jenazah diduga Theresia dan Okta di Banjarnegara.
Yusuf juga menceritakan Theresia adalah anak bungsu dari tujuh bersaudara.
Kerabatnya itu merupakan orangtua tunggal setelah sebelumnya dua kali menikah dan bekerja sebagai kontraktor proyek pembangunan dari pemerintah.
"Karena sepi proyek, kami berasumsi Theresia kesulitan keuangan," ujar Yusuf.
Sebelumnya, Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi mengatakan, sembilan dari 12 jenazah sudah terdentifikasi.
Mereka adalah enam pria dan tiga perempuan dengan rentang usia 25 tahun hingga 50 tahun.
"Semua yang merasa kehilangan diminta segera menghubungi Polres Banjarnegara. Selanjutnya dilakukan (pemeriksaan) antemortem untuk memastikan jenazah itu adalah keluarganya," ujar Luthfi.
Baca Juga: Polisi Ungkap, 12 Korban Pembunuhan Dukun Slamet Banyak dari Luar Kota
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.