"Orang bernama Kijo ini mengatakan bahwa ada padepokan di Tulung Agung, Jawa Tengah yang bisa menggandakan uang," ujar Pandra.
Tergiur dengan hal itu, di bulan yang sama, korban Irsad dan Ningsih bersama Suheri dan istrinya Riani, serta Kijo, berangkat ke Banjarnegara.
"Mereka berangkat ke Jawa Tengah untuk menemui pelaku dengan tujuan menggandakan uang," ujar Pandra.
Setelah berada di lokasi selama tiga pekan, para korban dan Kijo kembali ke Lampung. Lalu, para korban kembali ke Banjarnegara menemui Tohari pada akhir Juni 2021 dan September 2021.
Baca Juga: Wawancara Seneh Istri Mbah Slamet: Saya Dikasih Uang, tapi Apakah dari Hasil Menipu Saya Tak Tahu
"Pelaku sempat mengatakan para korban harus kembali lantaran ritual tidak berhasil," ujar Pandra.
Selanjutnya, pada kunjungan ketiga ke rumah Mbah Slamet di Banjarnegara, diduga mereka dieksekusi oleh pelaku.
Sebanyak 12 orang diduga menjadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet (45), dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah.
Jasad korban ditemukan terkubur di kebun milik tersangka di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, yang berjarak sekitar dua kilometer dari rumahnya. Dua orang korban yang diingat oleh Mbah Slamet yakni pasutri asal Lampung.
Baca Juga: Fakta Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bunuh 12 Pasiennya, Korban Dieksekusi saat Ritual Malam Hari
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.