"Tersangka meninggal dunia gantung diri. Kami belajar dari kejadian di Jakarta, jadi kami panggil keluarga menyaksikan mulai dari jasadnya, autopsi, hingga pemakaman," ujar Marvel.
Ia mengklaim selama dirinya memimpin Sat Res Narkoba Polres Asahan, dia tidak pernah melakukan kekerasan terhadap tersangka narkotika.
"Kami lakukan pendekatan, agar kami mendapatkan informasi siapa atasannya. Makanya saya juga bingung kalau dibilang ada kekerasan yang dilakukan," ujar Marvel.
Ia menambahkan, hasil autopsi terhadap jenazah M akan menjelaskan penyebab kematian, dan ia menekankan bahwa tidak ada kekerasan.
Baca Juga: Dua Tahanan Kabur dari Penjara di AS, Tertangkap Tidak Lama saat Sedang Makan Pancake di Restoran
"Autopsi nantikan terang. Ini belum keluar hasil autopsinya. Kita tunggulah beberapa hari ini. Karena saya tekankan tidak ada kekerasan," jelasnya.
Ia menduga, tersangka M mengakhiri hidup akibat stres karena terlilit utang sebesar Rp 600 juta.
"Diduga stres. Karena keterangan dari keluarga, dia punya utang Rp 600 juta. Sedangkan dia melakukan ini pengakuannya baru pertama kali dengan berat satu kilogram, dan diupah Rp 7 juta," jelasnya.
Kontak Bantuan
Kontak bantuan Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/.
Sumber : tribun-medan.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.