BANDUNG, KOMPAS.TV - Video yang memperlihatkan seorang pria marah karena lahan di kawasan Ranca Upas, Bandung, yang ditanami bunga edelwies rawa hancur akibat kegiatan motor trail viral di media sosial.
Dalam video yang berdurasi empat menit itu, pria yang diketahui bernama Supriatna alias Uprit menyebut bahwa kerusakan lingkungan itu diakibatkan oleh kegiatan motor trail.
Uprit yang merupakan salah satu orang yang membudidayakan bunga itu di Ranca Upas mengungkapkan kekecewaannya terhadap panitia dan pihak yang memberikan izin terkait event motor trail tersebut.
"Buat semuanya panitia event trail di Ranca Upas, khususnya pihak perhutani yang memberikan kebijakan, izin terkait acara tersebut lihat ini dampaknya seperti ini hancur, lihat sama mata anda hancur ga?" kata Uprit dalam video viral tersebut.
Dia mengungkapkan bunga yang dibudidayakan itu cukup langka karena hanya berada di dua lokasi di Jawa Barat.
"Dan lokasi ini mesti banyak rumput sudah saya tanam lagi saya kembangbiakkan di sini bunga rawa. Bunga ini di Indonesia ada dua tempat di Ranca Upas dan Danau Ciharus Kamojang, Garut," ujarnya.
"Lihat ini hancur, tumbuh lagi enggak? Susah (tumbuh lagi). Menghijaukan tempat ini lama, butuh waktu."
Uprit pun kemudian mengecam aksi ajang trail karena telah merusak lingkungan.
"Anda (penyelenggara) pure-nya hanya ke bisnis tidak peduli ke lingkungan, paham gak kalian?" ucapnya.
Sementara itu, saat dihubungi Antara, Rabu (8/3), Uprit menyebut acara yang merusak itu diikuti lebih dari 100 motor. Dia mengatakan Bunga Rawa di Rancaupas itu tersebar di area 3-4 hektare.
"Yang terlindas itu sekitar 2.000 tanam mah ada," kata dia.
Dia pun mengaku saat ini sedang menanam ulang tanaman bunga rawa bersama berbagai pihak yang terlibat di lokasi yang rusak akibat kejadian itu.
Baca Juga: Polisi Benarkan Korban Jadi Tersangka Karena diLaporkan Pelaku Pengeroyokan
Bupati Bandung Dadang Supriatna geram lahan di kawasan Ranca Upas yang ditanami bunga rawa (syngonathus flavidulus) hancur akibat kegiatan motor trail pada Minggu (5/3/2023). Dia pun mengecam aksi tersebut.
Hal ini disampaikan Dadang melalui akun instagram pribadinya @dadangsupriatna, Rabu (8/3). Bupati Bandung tersebut turut mengunggah video Uprit yang viral tersebut.
"Terkait video yang ramai beredar di Sosial Media tentang Event "Rancaupas Camping adventure explore 2023" di Rancaupas yang merusak Alam dan Hutan, tentunya, saya sangat menyayangkan dan mengecam keras kejadian ini," kata Dadang.
"Ku urang dimumule leuweung teh, ku aranjeun dirusak (Oleh kami dirawat, oleh kalian dirusak)."
Dia pun menegaskan pemerintah Kabupaten Bandung tidak pernah mendukung dan memberikan izin terhadap kegiatan yang merusak lingkungan dan hutan.
Dadang juga mengeklaim logo Pemkab Bandung yang dicatut di flyer acara tersebut, tanpa sepengetahuanya.
"Kita pastikan bahwa logo pemkab bandung dicatut tanpa izin, tentunya kami sangat merasa dirugikan dengan kejadian ini," ujarnya.
Dia pun kemudian meminta panitia acara dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara bertanggung jawab.
"Kita akan tindak lanjut!" ucap Dadang.
Baca Juga: Bocah 4 Tahun Tersambar Api Saat Selamatkan Diri dari Kebakaran Plumpang
Sumber : Kompas TVAntara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.