Dari hasil penyelidikan, polisi mengetahui terduga pelaku pembunuhan adalah IGW, pemilik kafe tersebut.
Namun, kata Bambang, IGW berbelit-belit saat diinterogasi, dan tidak mengakui perbuatannya.
"Setelah dilakukan konfrontasi dengan dua orang saksi akhirnya IGW mengaku dengan jujur telah memukul korban dengan kursi yang terbuat dari kayu pada bagian kepala, sehingga korban roboh," kata Bambang.
Kata IGW, ia baru dua hari berkenalan dengan korban. Sebelum kejadian, korban datang ke kafe miliknya untuk minum minuman jenis arak, dan mereka minum bersama.
Di tengah pesta miras tersebut, tiba-tiba korban mengamuk dengan melempar gelas dan botol bir yang ada di kafe tersebut.
IGW mengaku sempat berusaha menenangkan korban saat itu, namun korban tambah mengamuk dengan mengencingi kakinya.
Baca Juga: Kebakaran Vila Milik Warga Negara Australia di Bali, Taksiran Kerugian Capai Rp6 Miliar
"(Dikencingi) di kaki kiri. Mabuk dia, lost control dia, saya coba tenangkan, saya dikencingi, saya kasih tahu jangan seperti itu, saya kasih tahu dia dengan tenang, saya coba tenangin," kata IGW.
IGW juga mengaku sangat menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada keluarga korban.
"Menyesal, sangat menyesal enggak ada ini saya untuk berbuat seperti itu karena saya kenal baik dengan bulenya enggak mungkin saya melukai," kata dia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.