Benny menambahkan, aparat masih terus berjaga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Saat ini anggota masih bersiaga dengan melakukan patroli guna menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.
Dilansir dari Tribun Papua, kerusuhan di Wamena ini terjadi diawali dari seseorang yang belum diketahui identitasnya, menyebarkan informasi provokatif.
Baca Juga: Sandera Pilot Susi Air, KKB Papua Pimpinan Egianus Kogoya Minta Tebusan Uang dan Senjata Lengkap!
Melalui grup berbagi pesan di Whatsapp (WA), dia menginformasikan bahwa ada penculikan anak yang dilakukan perantau di daerah Distrik Napua.
Dalam info yang beredar di WhatsApp itu, pelaku disebut menggunakan sebuah mobil pikap.
Penyebar informasi kemudian menuding polisi berupaya melindungi pelaku. Akibat kabar miring tersebut, emosi warga tersulut, hingga berujung pembakaran rumah.
Kerusuhan pun pecah di dekat Gereja GKI Ukul Ebe Hunik Sinakma, sekitar pukul 14.30 WIT. Kepulan asap terlihat membumbung tinggi sehingga membuat warga lainnya ketakutan.
Situasi lantas menjadi mencekam dan warga trauma kasus kericuhan 2019 silam kembali terulang.
Polres Jayawijaya masih menelusuri sosok penyebar pesan yang diduga hoaks tersebut dan menjadi pangkal terjadinya kerusuhan di Wamena itu.
Baca Juga: Kapolda Papua: KKB Egianus Kogoya Minta Senjata dan Amunisi untuk Ditukar dengan Pilot Susi Air
Sumber : Antara/Tribun Papua
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.