"Alhamdulillah keluarga tidak ada yang terluka, tapi saya masih trauma," jelas dia.
Rumah Yayuk rusak cukup parah, terutama di bagian belakang. Genteng atap rontok, dinding retak-retak, dan pintu rumahnya lepas.
Ledakan yang menyebabkan delapan orang terluka dan merusak 25 rumah warga tersebut berlokasi di rumah seorang warga bernama Darman.
Baca Juga: Dahsyatnya Ledakan di Blitar Terdengar hingga Kediri, Begini Kesaksian Warga
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan menerangkan, Darman meninggal dunia bersama tiga orang lainnya, yakni Aripin, Widodo, dan Wawa.
"Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka," jelas Rochan, Senin (20/2).
Di sisi lain, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono menerangkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Penjinak Bom (Jibom) dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk memastikan penyebab ledakan dahsyat tersebut.
Argowiyono mengaku, pihaknya sudah memeroleh keterangan dari ketua RT setempat bahwa korban di lokasi kejadian kerap membuat petasan menjelang bulan Ramadan.
Selain itu, ia juga menyebut tercium bau belerang yang menyengat di lokasi ledakan.
"Di lokasi juga tercium bau belerang menyengat, tapi pastinya kami menunggu tim Labfor dan Jibom Polda," terangnya, Senin (20/2).
Ia menyebut kekuatan ledakan sangat besar, sehingga menimbulkan kerusakan hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian.
"Yang pasti kekuatan ledakan sangat besar," tegas Argowiyono.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.