Padahal, rumah Mustofa setidaknya berjarak 30 kilometer dari lokasi ledakan di Blitar itu.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Blitar Kota AKBP Argowiyono menerangkan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan tim Laboratorium Forensik (Labfor) dan tim Penjinak Bom (Jibom) dari Kepolisian Daerah (Polda) Jatim untuk memastikan penyebab ledakan dahsyat ini.
Argowiyono mengaku, pihaknya telah mendapatkan keterangan dari ketua RT setempat bahwa korban di lokasi kejadian kerap membuat petasan menjelang bulan Ramadan. Selain itu, tercium bau belerang yang menyengat di lokasi ledakan.
"Di lokasi juga tercium bau belerang menyengat, tapi pastinya kami menunggu tim Labfor dan Jibom Polda," ucapnya.
Baca Juga: Ledakan Dahsyat di Blitar Diduga Akibat Mercon, 2 Anak Pembuat Petasan Turut Tewas
Ia menyebut kekuatan ledakan sangat besar, sehingga menimbulkan kerusakan hingga radius 500 meter dari lokasi kejadian.
"Yang pasti kekuatan ledakan sangat besar," kata Argowiyono, Senin (20/2).
Akibat ledakan dahsyat di Blitar tersebut, empat orang meninggal dunia, yakni Darman, Aripin, Widodo, dan Wawa.
"Aripin dan Widodo adalah anak Darman, sedangkan Wawa merupakan kerabat mereka," kata Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota AKP Ahmad Rochan.
Ledakan di Blitar tersebut juga menyebabkan delapan orang terluka dan merusak 25 rumah.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.