"Ada puluhan hektare lahan sawah milik petani yang terendam air akibat tanggul Kali Avour yang jebol dan kerugiannya ditaksir ratusan juta," tutur dia.
Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Kamis (16/2), Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, berstatus siaga hijau atau siaga 1 dengan ketinggian air mencapai 12.45 peilschaal, satuan ukur ketinggian permukaan air.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Oriyanto mengatakan, tingginya debit air Bengawan Solo ini disebabkan oleh adanya pembukaan pintu air Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.
"Informasinya yang dibuka, kalau enggak salah pintu satu dan tujuh, karena air di waduk tersebut penuh infonya," kata Ardhian Oriyanto saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (16/2).
Baca Juga: Luapan Sungai Bengawan Solo Genangi Rumah Warga di Grogol
Warga Bojonegoro yang tinggal di sekitar bantaran Bengawan Solo diminta mewaspadai kemungkinan terburuk akibat debit air sungai yang terus meningkat.
Selain itu, intensitas curah hujan yang tinggi di wilayah hulu dan kawasan sekitar aliran Bengawan Solo menyumbang kenaikan debit air sungai.
"Tepat pada pukul 09.00 WIB, debit air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro sudah mencapai angka 12.45 peilschaaal," ungkapnya.
Menurutnya, butuh waktu sekitar 40 jam bagi aliran air dari Waduk Gajah Mungkur sampai di Bojonegoro.
Masyarakat, kata dia, perlu waspada kemungkinan air akan meluap ke pemukiman warga yang tinggal di bantaran sungai.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.