Kompas TV regional peristiwa

Lebih Dari 18 Ribu Warga di 15 Kelurahan Terdampak Banjir Jelang HUT ke-278 Kota Solo

Kompas.tv - 17 Februari 2023, 07:35 WIB
lebih-dari-18-ribu-warga-di-15-kelurahan-terdampak-banjir-jelang-hut-ke-278-kota-solo
Ratusan warga di sejumlah kelurahan di Kota Solo, Jawa Tengah, mengunsi usai rumah yang mereka tinggali tergenang banjir pada Kamis (16/2/2023). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Gading Persada

SURAKARTA, KOMPAS.TV - Lebih dari 18 ribu warga di 15 kelurahan di Kota Surakarta atau Solo terdampak banjir menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-278 kota itu pada hari ini, Jumat (17/2/2023).

Setidaknya 18.905 jiwa terdampak banjir yang merendam 15 kelurahan di Kota Solo, Kamis (17/2) malam.

Berdasarkan laporan jurnalis Kompas.com Fristin Intan, banjir terjadi setelah hujan deras tak kunjung reda pada Kamis siang pukul 14.00 WIB hingga malam pukul 22.30 WIB.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, ribuan warga terdampak banjir terbagi di dalam empat kecamatan, yakni Kecamatan Jebres, Kecamatan Pasar Kliwon, Kecamatan Serengan, dan Kecamatan Laweyan. 

Artinya, hanya satu kecamatan di Kota Solo yang tak dilanda banjir, yakni Kecamatan Banjarsari.

Petugas dan relawan membantu warga untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan perahu karet. Evakuasi warga berlangsung di tengah guyuran air hujan.

Baca Juga: 3 Provinsi Waspada Banjir akibat Potensi Curah Hujan Tinggi, BMKG: Banten hingga Sulsel

Ribuan warga yang dievakuasi tampak gusar sambil mencari-cari lokasi aman untuk berlindung, di antaranya Kantor Kelurahan, bangunan sekolah dasar, hingga masjid.

Sebagian warga dapat menyelamatkan barang-barang berharga mereka, namun banyak di antara warga yang tak sempat menyelamatkan harta bendanya, misalnya motor dan peralatan elektronik.

Banjir menggenangi pemukiman warga dalam waktu sekitar 15 menit. Waktu yang singkat itu mampu membuat genangan air berwarna coklat menutupi rumah warga setinggi 1 meter hingga 1,5 meter.

"Lima belas menit air naik, terus tergenang beberapa titik. Sekitar, hampir 700-an jiwa dari tiga RW," kata Lurah Jagalan, Irjanto Yudha Andika, Kamis (16/2), sore.

Kondisi terendamnya Kota Solo itu, diperparah dengan intensitas hujan deras juga terjadi dikawasan Solo Raya, kurang maksimalnya pompa air dan dibukanya pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM).

Menurut warga Kelurahan Jagalan, Joko Susilo (60) banjir kali ini merupakan yang terparah sejak 2007, lalu. Sehingga mengharuskan dirinya mengungsi ke rumah saudara.

Baca Juga: Hujan Deras Landa Kota Solo Buat Sungai Sonto Meluap, 150 Keluarga Terdampak Banjir

"Ketinggian sampai satu meter tadi. Rencananya nanti ngungsi ke rumah saudara. Ini banjir paling parah setelah 2007 lalu," katanya, Kamis (16/2).

Posko pengungsian banjir di Solo

Di sisi lain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo, Nico Agus Putranto, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Pemerintah Desa untuk membuat posko pengungsian dan dapur umum.

"Pengungsian sudah didirikan di masing-masing kelurahan ada, di sekolah juga. Dapur umum sementara ini sudah di pool semua di Kelurahan Jagalan, semua logistik juga disana dari Dinas Sosial," terang Nico, Kamis (16/2/2023), malam.

Sejumlah relawan juga mendirikan dapur umum secara mandiri di sejumlah titik.

"Untuk dapur umum, sementara ini kami siapkan di markas PMI Solo, kemudian di Joyosuran, Gandekan, dan Sudiroprajan," jelas CEO PMI Surakarta, Sumartono Hadinoto, Kamis (16/2).


 




Sumber : Kompas TV, Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x