Namun, calon yang diajukan Samanhudi ternyata ditolak PDIP. Santoso justru mendapat rekomendasi dari PDIP sebagai calon Wali Kota Blitar.
Karena tak mendapat rekomendasi dari PDIP, putra Samanhudi, Henry Pradipta, memilih maju menjadi calon Wali Kota Blitar melawan Santoso. Saat itu, Henry diusung oleh partai koalisi PKB, Golkar, dan PKS.
Singkat cerita, Santoso yang akhirnya menang dalam kontestasi Pilkada Blitar 2020 yang diusung oleh PDIP berkoalisi dengan PPP, Partai Demokrat, Partai Gerindra serta Partai Hanura.
Karena kekalahan anaknya itulah, yang diduga membuat hubungan Samanhudi dan Santoso retak.
Baca Juga: Wali Kota Blitar Belum Mau Beri Keterangan soal Tertangkapnya Samanhudi Anwar, Otak Perampokan
Menanggapi isu tersebut, Santoso menuturkan bahwa Pilkada 2020 sudah berlalu. Setiap calon harus menerima hasil tersebut dengan legowo.
"Saya tidak pernah berpikir seperti itu, dalam sebuah kompetisi (Pilwali) menang dan kalah hal yang wajar," kata dia dikutip dari Tribunnews.com.
"Kalaupun saya kalah, saya akan terima kekalahan itu. Itu adalah proses pada waktu itu, pada kenyataannya apa hasil dari Pilwali kemarin harus diterima."
Isu balas dendam
Pada Oktober 2022, muncul isu adanya motif balas dendam yang ingin dilakukan Samanhudi Anwar setelah bebas dari penjara.
Namun, belum diketahui kalimat balas dendam yang diucapkan oleh Samanhudi Anwar tersebut ditujukan kepada siapa.
Baca Juga: Kata Wali Kota Blitar soal Samanhudi Terlibat Perampokan Rumdin
Adapun mantan Wali Kota Blitar dua periode tersebut pernah menjadi tahanan karena terlibat kasus suap pada 2018.
Setelah mendekam di penjara selama 4 tahun 4 bulan, Samanhudi Anwar bebas dan disambut para pendukung di rumah pribadinya di Blitar, Jawa Timur.
Meski pernah dipenjara, ia mengaku akan tetap terjun ke politik dan melakukan balas dendam karena merasa dizalimi.
"Saya akan terjun ke politik, karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam. Kalau partai nanti dulu, saya akan berlayar," ujarnya setelah bebas pada 10 Oktober 2022.
Kini empat bulan pasca-bebas, Samanhudi Anwar kembali ditahan setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus perampokan.
Ketika ditanya soal isu balas dendamnya terhadap Wali Kota Blitar, Santoso, Samanhudi Anwar membantahnya. Ia mengatakan tidak ada balas dendam.
Baca Juga: Perampokan Rumah Dinas Walkot Blitar, Eks Walkot Blitar Samanhudi Ditangkap, Diduga Otak Perampokan!
"(Statemen apa) Opo, saya enggak tahu. Saya enggak tahu. Sopo sing balas dendam (siapa yang balas dendam)?" kata Santoso.
Sumber : Kompas TV/Trbunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.