Kompas TV regional update

Ahli Duga Kemunculan Pulau Baru usai Gempa Maluka Serupa dengan Gempa Lombok, Ini Penjelasannya

Kompas.tv - 11 Januari 2023, 16:36 WIB
ahli-duga-kemunculan-pulau-baru-usai-gempa-maluka-serupa-dengan-gempa-lombok-ini-penjelasannya
Sebuah pulau kecil muncul di laut Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku pascagempa berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang wilayah tersebut, Selasa (10/1/2023). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Maluku Herfian Samalehu mengemukakan, kemunculan dataran yang membentuk pulau baru di Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku Tanimbar setelah gempa, bisa disebabkan karena deformasi regional.

Ia memberi contoh, ada kenaikan daratan saat gempa mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Agustus 2018 silam.

Berdasarkan indikasi peta satelit, gempa saat itu mengakibatkan fenomena naiknya Pulau Lombok sebesar 25 sentimeter dari permukaan. 

"Jadi fenomena ini bisa terjadi pasca-gempa bumi yang menyebabkan deformasi regional," kata Herfien, Selasa (10/1/2023).

Ia menduga, peristiwa yang sama juga terjadi di Teineman setelah gempa mengguncang Maluku pada Selasa (10/1) kemarin.

“Dalam hal ini, kenaikan daratan di Teineman, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, merupakan blok yang naik secara keseluruhan dalam hal ini tidak berpengaruh signifikan terhadap wilayah Tanimbar,” terang peraih gelar Doktor dari Teknik Geologi Universitas Gadja Mada (UGM) itu.

Baca Juga: Muncul Pulau Baru di Maluku setelah Gempa M7,5, Kominfo Minta Warga Waspada dan Tidak Termakan Hoaks

Herfien mengatakan, fenomena kemunculan pulau baru tersebut tidak menyebabkan bahaya ikutan, misalnya longsoran skala masif, gerakan tanah disertai likuifaksi, atau tsunami.

Di sisi lain, peneliti dari Pusat Riset Geoteknologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eko Yulianto mengatakan fenomena itu disebabkan oleh patahan gempa bumi di Maluku. 

"Pembentukan pulau baru terjadi dalam istilah geologi disebut patahan, di mana proses pengangkatan penurunan daratan terjadi akibat mekanisme siklus gempa," kata Eko. 

Ia mengatakan, pengangkatan dan penurunan daratan oleh mekanisme siklus gempa, disebabkan dua fase utama.

Pertama, fase inter seismic, yang merupakan fase awal gempa bumi. Kedua, fase coseismic, yakni fase ketika gempa tektonik terjadi.

Baca Juga: Pulau Muncul di Perairan Maluku Usai Gempa 7,5M, Warga Panik dan Mengungsi

Sebelumnya seperti diwartakan Kompas.tv, warga di Desa Teineman, Kecamatan Wuar Labobar merasa cemas setelah munculnya sebuah daratan yang disebut sebagai pulau baru setelah terjadi gempa Maluku berkekuatan magnitudo (M) 7,5 pada Selasa (10/1/2023).

Pulau misterius itu muncul dari bawah laut di dekat Kepulauan Tanimbar, Maluku.

"Ini dia (dataran) muncul dari bawah laut dan ini dia terbentuk dari lumpur akibat gempa semalam," kata Kepala Desa Teinem Boni Kelmaskosu, Selasa (10/1), dilansir dari Kompas.com.

Ia mengatakan, fenomena munculnya pulau baru di Maluku itu membuat masyarakat cemas sehingga memutuskan untuk mengungsi dalam beberapa waktu.

"Saya selaku penanggung jawab, alternatif yang saya ambil, saya arahkan warga mengungsi, karena kejadian aneh ini menyebabkan masyarakat ketakutan," ujarnya.

Boni pun meminta pemerintah turun tangan dengan meneliti dan menjelaskan kepada warga terkait kemunculan pulau misterius itu.


 




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x