MALUKU, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, belum ada laporan korban jiwa atas gempa yang terjadi di Maluku, Selasa (10/1/2023).
Tapi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku melaporkan bahwa sejumlah bangunan rusak cukup parah di Desa Watuwey (Watuwei), Kecamatan Dawelor Dawera, Maluku Barat Daya.
"Hingga saat ini belum ada laporan resmi (jumlah korban -red) yang kami terima, tapi kami sudah menerima laporan visual dari masyarakat dan rekan-rekan BPBD Provinsi Maluku yang menggambarkan kerusakan di desa Watuwei, Kepulauan Tanimbar," kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan (Kapusdatinkom) BNPB, Abdul Muhari, Selasa (10/1) di program Sapa Indonesia Pagi, Kompas TV.
Muhari mengatakan sejumlah bangunan rumah serta pagar sekolah tampak roboh akibat guncangan gempa magnitudo 7,5 itu.
"Ada beberapa bangunan rumah yang dindingnya atau atapnya roboh karena bangunan memang tidak ditopang oleh konstruksi yang cukup baik, sehingga efek guncangannya cukup terasa dan merusak bagian-bagian struktur rumah," ujar Muhari.
Baca Juga: Gempa Maluku Terasa di Fakfak Papua Barat, Warga Berhamburan Jauhi Pantai saat Kondisi Gelap Gulita
Ia mengatakan, letak pusat gempa atau episenter yang dekat dengan wilayah itu membuat guncangan terasa hingga skala 5 MMB. Namun, hal itu tidak serta-merta menimbulkan kerusakan secara signifikan.
"Meskipun ada laporan visual yang disampaikan masyarakat, tapi hingga saat ini kami belum menerima laporan korban jiwa," jelas Muhari.
Hingga Selasa (10/1) pagi sekitar pukul 07.30 WIB, BNPB masih menunggu laporan lapangan dari BPBD, khususnya terkait Kepulauan Tanimbar dan Maluku Barat Daya.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, rilis resmi BNPB menunjukkan sejumlah rumah warga rusak.
Tak hanya rumah warga, beberapa fasilitas publik misalnya tembok sekolah juga tampak hancur akibat dampak gempa Maluku.
Baca Juga: Sejumlah Bangunan Rusak Parah Dampak Gempa M 7,5 di Maluku, Begini Kondisinya
Sebelumnya, gempa mengguncang Maluku pada Selasa (10/1/2023) pukul 00.47 WIB atau 02.47 WIT.
Titik pusat atau episenter gempa berlokasi di 7.25 lintang selatan dan 130.18 bujur timur.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memutakhirkan kekuatan gempa yang sebelumnya dikabarkan M 7,9 menjadi M 7,5 setelah dianalisis.
Titik gempa yang menimbulkan peringatan dini tsunami itu berada di kedalaman 130 KM, jarak 148 KM arah barat laut Maluku Tenggara Barat.
BMKG juga telah mengakhiri peringatan dini tsunami dua jam setelah gempa terjadi. Meski demikian, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada terjadinya gempa susulan.
Baca Juga: Detik-detik Gempa M 7,5 Guncang Maluku, Warga Panik Berhamburan Keluar: Ini Masih Gemetaran
"Setelah dua jam dikeluarkannya peringatan dini tsunami, maka BMKG mengakhiri peringatan dini tersebut. Namun kami tegaskan bahwa peringatan ini bukan dicabut, hanya diakhiri," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Selasa.
"Kami imbau agar masyarakat tetap waspada dan tetap beraktivitas seperti biasa," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.