Bahkan, Markoding pernah menawarkan program bertema “digital inovation challenge” pada salah satu SMK di Pulau Jawa. Namun, saat baru menyebutkan temanya, para guru merasa hal ini sangat kompleks sehingga mereka memberikan respons takut dan khawatir.
Amanda menjelaskan, “Jadi, udah ada mindset di mereka kalau ilmu-ilmu seperti STEM dan koding nih kompleks.”
Padahal, Amanda dan tim pernah melakukan survei mengenai kemampuan perempuan. Jika melihat dari skor pelatihan, perempuan memiliki skor yang lebih tinggi daripada peserta laki-laki.
Dalam industri STEM, keterampilan dasar yang diperlukan pun sama seperti bidang pekerjaan lainnya. Menurut Amanda, ada empat kemampuan dasar yang dikenal sebagai 4C + 1C (Critical thinking, Creativity, Collaboration, Communication, dan Compassion).
Kemampuan itu harus dimiliki sebab saat melakukan koding, para pekerja tak hanya bekerja di belakang layar. Mereka juga harus melakukan komunikasi dengan tim lainnya.
Baca Juga: Stigma Buruk Melekat pada Anak Tongkrongan, Mengapa?
Bahkan, Amanda pun menekankan, “Ya, sejago apa pun juga progres kariernya akan terhambat kalau gak punya skill-skill itu.”
Lalu, bagaimana jika fresh graduate ingin mencoba industri STEM? Bagaimana langkah awal yang harus dilakukan?
Jawaban lengkapnya bisa kalian dengarkan melalui siniar Obsesif bertajuk “Women & Career in STEM Industry” di Spotify. Tak hanya itu, di sana, ada pula beragam informasi menarik seputar dunia kerja untuk para fresh graduate dan job seeker, loh!
Ikuti juga siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbarunya. Akses sekarang juga episode ini melalui tautan dik.si/ObsesifAmanda.
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.