JAKARTA, KOMPAS.TV - Menanggapi laporan dugaan penculikan anak perempuan berusia 6 tahun dengan menggunakan bajaj di Sawah Besar, Jakarta Pusat yang terjadi pada 9 Desember 2022, polisi memeriksa rekaman CCTV dan menggali keterangan saksi.
Kapolsek Sawah Besar AKP Patar Mula Bona menjelaskan, Unit Reskrim Polsek Sawah Besar dan Satreskrim Polres Jakarta Pusat telah menyambangi lokasi untuk melacak keberadaan pelaku.
Ia menyebut, polisi masih memeriksa rekaman kamera CCTV dan meminta keterangan dari beberapa saksi yang ada di lokasi.
"Ya sekarang sedang ditelusuri dari pihak Satreskrim Polres bersama dengan Unit Polsek. Sedang melakukan pendalaman terkait dengan peristiwa tersebut," jelas Patar, Sabtu (17/12/2022), dilansir dari Kompas.com.
Ia juga membenarkan adanya laporan orang tua mengenai dugaan penculikan anak menggunakan bajaj di Sawah Besar pada 9 Desember 2022.
"Iya, kejadian tanggal 7 Desember 2022. Keluarga korban kemudian datang ke Polres Jakarta Pusat melaporkan kehilangan anaknya tanggal 9," ujarnya.
Baca Juga: Kronologi Anak Perempuan 6 Tahun Diculik Pakai Bajaj di Jakpus, Ibu: Diajak Beli Ayam
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masih didalami. Kami sedang mengembangkan dari tayangan CCTV yang ada," kata Komarudin.
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV, aksi penculikan anak perempuan di Jakarta Pusat itu terekam CCTV yang berada di lingkungan rumah korban di kawasan Gunung Sahari, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Oni, ibu korban penculikan, menceritakan, anaknya yang berusia 6 tahun itu diculik menggunakan bajaj ketika dia sedang bekerja.
Ia mengatakan, pada 7 Desember 2022, pelaku datang dari arah Kemayoran dan singgah ke warungnya yang sedang dijaga anak sulungnya.
Baca Juga: Anak Perempuan 6 Tahun di Gunung Sahari Jakpus Diculik Pakai Bajaj, Polisi Buru Pelaku
“Dia (pelaku) dari arah Kemayoran, datang ke warung saya. Posisi warung saya waktu itu anak saya yang nunggu, kalau saya kan kerja," kata Oni dalam acara Kompas Petang KOMPAS TV, Sabtu (17/12/2022).
Pelaku kemudian berdalih ingin membeli nasi di warung milik keluarga korban. Namun, anak sulung Oni mengaku tak memiliki beras. Pelaku kemudian memintanya untuk membeli beras dan memasak.
“Anak saya beli (beras) ke seberang, terus di suruh masak. Dia ngomong, ‘Mau beli ayam chicken, kita makan bareng-bareng di sini’. Sambil bilang ayam chicken, dia nyolek anak saya yang kecil, ‘Dek mau ikut nggak?’ gitu,” ungkap Oni.
Ternyata, korban mengikuti pelaku. Anak sulungnya yang melihat pun melapor ke sang ayah. Namun, suami Oni membiarkannya.
“Suami saya bilang, ‘Paling beli ayam chicken, nanti juga pulang. Kan biasanya seperti itu,’” tutur Oni menirukan perkataan suaminya.
Sorenya, hingga Oni pulang kerja, anak perempuannya ternyata belum kembali. Dia lantas meminta suaminya untuk mencari. Namun, nihil. Anaknya tak kunjung pulang.
Akhirnya, pada Jumat, 9 Desember 2022, Oni memutuskan untuk lapor ke polisi
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.