Hal ini pula yang dirasakan Eudia. Namun, ia justru senang meskipun kompetitor semakin banyak. Ia justru tak ambil pusing akan hal ini, “Gua lebih fokus ke dagangan sendiri sih. Apa yang gua harus dibedain, apa yang harus gua kasih lebih supaya tetep banjir orderan.”
Itu sebabnya, ia selalu menjaga kualitas produk yang dihasilkan dengan melakukan quality control setiap minggunya. Ia melakukannya dengan memesan produk lewat ojek online secara anonim agar karyawan tak memodifikasi rasanya.
Tak bisa dimungkiri kalau influencer kini memiliki peran penting untuk meningkatkan brand awareness. Biasanya, mereka membuka endorse agar produk itu bisa dipromosi. Hal ini pula yang dilakukan Eudia.
Sayangnya, beberapa brand justru meminta influencer agar selalu memberikan komentar positif terhadap produknya. Namun, hal ini berbeda dengan Eudia yang meminta para influencer memberikan ulasan secara jujur.
“Kita kontak dengan temen-temen influencer dan bilang 'tolong review secara real, yah',” tekannya.
Apabila influencer itu masih merasa kurang, Eudia menganggapnya sebagai tantangan untuk mengembangkan produk menjadi lebih baik lagi. Baik itu dari segi rasa atau packaging.
Baca Juga: 4 Tips Mulai Berinvestasi dari Profesional
Berkat usahanya itulah kini Roti Bakar Pisang Santa telah memiliki lebih dari lima outlet di sekitar Jabodetabek. Lantas, apa yang dipertimbangkan Eudia sebelum membuka franchise?
Yuk, langsung aja dengerin jawabannya dalam siniar CUAN episode "Roti Bakar Pisang Santa" yang dapat diakses melalui dik.si/CUANSanta.
Di sana, ada banyak pula informasi seputar keuangan yang bisa menambah literasi finansialmu. Tunggu apalagi? Ikuti siniarnya sekarang juga agar kalian tak tertinggal tiap episode terbarunya!
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.