JAKARTA, KOMPAS.TV - Seperti yang kita tahu bahwa perkembangan kemampuan motorik anak merupakan perkembangan yang berkaitan dengan gerak tubuh, koordinasi susunan syaraf, otak, dan otot. Kemampuan motorik ini memerlukan energi dan fisik yang kuat, sehingga kebutuhan gizi anak harus dipenuhi.
Selain itu, fungsi motorik anak juga patut dilatih agar mekanisme dan koordinasi tubuhnya menjadi terbiasa untuk bergerak. Akan tetapi, ada saat-saat anak sulit untuk mengikuti apa yang dimau orangtua, seperti mereka yang lebih suka menonton televisi atau bermain gawai.
Masalah inilah yang diangkat dalam siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Ayo Bergerak Eci” yang dapat diakses melalui dik.si/DopingAyoBergerak. Awalnya, Eci sangatlah malas bergerak, tetapi lambat laun Eci merasakan sendiri dampaknya, yaitu tubuh Eci menjadi segar dan dirinya senang.
Baca Juga: Inilah 7 Manfaat Bercerita bagi Perkembangan Anak
Adapun kemampuan motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik halus dan kasar. Kemampuan motorik halus melibatkan otot-otot kecil, seperti jemari tangan, yang berpengaruh besar terhadap pelbagai aktivitas anak, seperti menulis, menggambar, dan mengambil makanan atau minuman.
Apabila kemampuan motorik halus ini tidak dilatih sejak dini, bukan tidak mungkin akan muncul gangguan yang dapat mengakibatkan anak mengalami gangguan belajar, seperti kesulitan menulis atau yang disebut sebagai disgrafia.
Sementara kemampuan motorik kasar terkait dengan pergerakan otot-otot besar, seperti lengan, kaki, dan tungkai. Kemampuan motorik kasar ini dapat membuat anak melakukan beragam kegiatan, seperti duduk, berjalan, merangkak, menjaga keseimbangan, dan menahan posisi kepala dan tubuhnya.
Itulah mengapa penting bagi orangtua untuk melatih kemampuan motorik anak, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang dengan semestinya. Lantas, bagaimana melatih kemampuan motorik anak?
Selain menyebabkan tubuh menjadi segar dan pastinya sehat, terdapat manfaat lain, seperti membantu peningkatan fungsi kognitif anak. Orangtua cukup mengajarkan anak olahraga sederhana, seperti melempar dan menangkap bola dengan tangan. Karena pada dasarnya, olahraga dapat melatih fokus, pendengaran, interaksi, dan penglihatan anak.
Apabila dilakukan terus-menerus, tubuh anak akan dengan sendirinya beradaptasi, tumbuh, dan berkembang. Akan tetapi, bukan saja kemampuan motorik anak saja yang berkembang, melainkan kepercayaan dirinya dalam beraktivitas juga menjadi meningkat.
Menggambar dan Mewarnai
Orangtua juga dapat mengajarkan anak untuk menggambar atau mewarnai. Kegiatan ini bukan hanya memantik kemampuan motoriknya, melainkan kreativitas dan imajinasinya juga. Cobalah menggambar atau mewarnai pada berbagai alat, seperti krayon, kuas, atau kapur, agar anak tertarik dan berlatih mengatur kekuatan genggamannya.
Dengan memecahkan masalah yang ada pada permainan puzzle, seperti mencocokkan benda atau gambar, anak akan belajar mengontrol emosi dan menjadi lebih mandiri. Akan tetapi, bukan berarti orangtua mengabaikan dan membiarkan anak bermain sendirian.
Orangtua harus memberitahu dan mengajarkan agar tujuan bermain puzzle dapat tercapai. Selain itu, permainan puzzle membutuhkan konsentrasi dan kesabaran. Dalam kondisi inilah peran orangtua sangat dibutuhkan, sehingga anak terbiasa menyelesaikan masalah dan meminta bantuan orangtua.
Kemudian, di kala anak sudah menunjukkan indikasi bahwa dirinya mengerti dan dapat bermain secara mandiri, mulailah untuk mengawasi tanpa membantunya.
Baca Juga: Ajari Anak Menyayangi Dirinya dengan 6 Cara ini!
Orangtua dapat juga melatih kemampuan motorik anak melalui permainan membentuk adonan tanah liat atau lilin. Dengan menyentuh dan membentuk adonan-adonan tersebut sesuai yang anak suka, anak akan terbantu dalam mengenal tekstur-tekstur yang berbeda di sekitarnya.
Permainan ini juga akan mempererat hubungan antara anak dan orangtua. Karena orangtua terus memberi stimulus perkembangan anak, sehingga hubungan positif antara anak dan orangtua pun akan terbentuk dengan sendirinya.
Dari pelbagai manfaat dan cara melatih kemampuan anak yang diterapkan, orangtua juga dapat mengetahui minat anak, sehingga bisa membantu dalam menyalurkannya. Akan tetapi, apabila perkembangan kemampuan motorik anak berbeda, tidak seperti anak lainnya, orangtua tidak boleh panik. Karena tumbuh kembah anak belum tentu sama.
Keterlambatan perkembangan motorik anak tidak selalu mengindikasikan adanya masalah pada anak. Untuk menyikapinya, orangtua dapat terus mendampingi anak di kala dirinya mencoba sesuatu yang baru. Jangan lupa juga memberikan apresiasi dan semangat, sehingga anak akan terpacu motivasinya untuk mencoba hal-hal baru.
Simak cerita Dito dan neneknya Dongeng Pilihan Orangtua episode "Ayo Bergerak Eci" hanya di Spotify. Tak hanya itu, ada banyak pula cerita dongeng yang disuguhkan, mulai dari fabel, legenda, hingga cerita kehidupan yang bisa didengarkan bersama anak.
Tunggu apalagi? Yuk, segera ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode terbaru!
Penulis: Zen Wisa Sartre dan Ristiana Dwi Putri
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.