Angka kenaikan yang signifikan itu turut membuat banyak artis membuat token kripto. Sebut saja, token kripto Anang Hermansyah, Lesti Kejora-Rizky Billar, dan Wirda Mansur.
Sayangnya, antusiasme itu tak diimbangi dengan pemahaman masyarakat mengenai apa itu kripto. Alih-alih mempersenjatai diri dengan edukasi, mereka hanya ikut-ikutan saja dalam berinvestasi.
Mayoritas masyarakat hanya terpaku pada iming-iming keuntungan tanpa memperhatikan risikonya. Apalagi, saat masa pandemi, banyak orang kehilangan penghasilan sehingga membutuhkan uang cepat untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari.
Banyak dari mereka yang tak tahu kalau token-token tersebut belum terdaftar secara resmi. Sebab, masyarakat telah terhasut fenomena pompom saham.
Baca Juga: Taliban Larang Kripto di Afghanistan, Penjualnya Ditangkapi
Pompom saham adalah tindakan menghasut agar banyak orang membeli suatu saham. Biasanya, oknum memberikan kesan bagus untuk perusahaan tersebut dengan mengajak para influencer dalam mempromosikannya.
Hal ini dilakukan dengan tujuan saham mempunyai nilai tinggi. Padahal, sebelumnya saham tersebut sering kali kurang likuid atau jarang diperjualbelikan.
Itu sebabnya, penting untuk menambah literasi keuangan sebelum memutuskan berinvestasi. Jika perlu, ajarkan orangtua kita. Sebab, mayoritas korban dari token kripto bodong ini adalah orangtua yang awam terhadap dunia investasi.
Dengarkan informasi lengkap seputar topik ini hanya melalui siniar CUAN dalam episode “Jumlah Investor Terus Tumbuh, tetapi Pemahaman Soal Kripto Masih Rendah” yang dapat diakses melalui dik.si/CUAN_PemahamanKripto.
Di sana, ada banyak informasi seputar finansial, investasi, dan bisnis yang bisa menambah wawasan keuanganmu. Tunggu apalagi? Yuk, ikuti siniarnya sekarang juga agar kalian tetap terinfo tiap ada episode terbarunya!
Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.