Menurutnya tidak ada instruksi yang jelas dari pihak kapal mengenai kebakaran yang terjadi, sehingga penumpang sendiri yang berinisiatif untuk menggunakan life jaket atau pelampung. penumpang.
"Tunggu semua su penuh, asap penuh betul-betul kita su setengamati untuk bernapas baru. Kita semua berdesakan dari belakang dan terpaksa kita dibagian depan, orang dorong pi langsung jatuh ke laut," tuturnya.
Baca Juga: Kapal KM Cantika 77 Terbakar, 14 Orang Penumpang Tewas
Saat ini, Novita tengah menunggu kabar ayahnya yang kini belum diketahui keberadaannya. Dia sempat bertemu ayahnya di tengah laut.
Waktu itu sang ayah tengah memegang sebuah pelampung. Setelah itu, keduanya berpisah dan hingga kini belum bertemu. Novita mengaku terpisah dengan ayahnya akibat hempasan gelombang.
Sebelumnya diberitakan, kapal Cantika Express rute Kupang-Alor, NTT, terbakar di Perairan Pulau Timor, Senin (24/10) siang lalu.
Kapal yang memuat ratusan penumpang, 10 anak buah kapal (ABK) dengan muatan 1 ton, terbakar pada posisi di dekat Perairan Amfoang, Kabupaten Kupang.
Baca Juga: Akibat Perahu Terbalik, Pemancing Tewas Tenggelam
Kepala Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan, hingga Selasa (25/10) malam, total korban yang meninggal sebanyak 18 orang.
“Satu korban lagi yang meninggal pada Selasa, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr W.Z. Johannes Kupang masih anak-anak,” katanya kepada wartawan di Kupang, dikutip dari Antara, Rabu.
Ambrosius mengatakan bahwa BPBD saat ini masih fokus melakukan upaya tanggap darurat untuk mengevakuasi dan menyelamatkan korban kecelakaan kapal.
"Upaya pencarian dan penyelamatan korban masih berlangsung di lapangan di bawah koordinasi Kantor SAR," tandas dia.
Sumber : Kompas TV, Tribun Kupang, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.