Baca Juga: Kecelakaan Sedan di Underpass Pondok Indah, Sopir Diduga Ngantuk dan Tabrak Dinding
Akan tetapi, AT yang tidak siap dengan situasi tersebut mengalami kepanikan. Alih-alih menginjak rem, ia justru menginjak pedal gas, hingga akhirnya tabrakan pun tak terhindarkan.
"Innova ini mau melakukan pengereman, tapi ternyata, dia salah injak rem, yang diinjaknya adalah gas, sehingga mobil melaju cepat dan menabrak kendaraan Honda Vario yang dikemudikan oleh korban,” tutur Ropiyani.
Akibat tabrakan tersebut, tubuh TI dan MT terpental, kemudian terlindas mobil yang dikendarai oleh AT.
Keduanya pun meninggal dunia di lokasi kejadian karena mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut.
Ropiyani menambahkan, pihaknya bersama Pomdam VI Mulawarman telah mengecek lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan. Sementara kedua korban dimakamkan di Samarinda, Kalimantan Timur.
Selanjutnya, Ropiyani bersama jajarannya akan meminta keterangan dari AT yang kini masih berstatus sebagai pelajar.
Baca Juga: Polisi Periksa Sopir Minibus Tersangka Kecelakaan Maut
“Yang bersangkutan masih trauma dan saat ini sedang memakamkan orangtuanya di Samarinda,” ujarnya.
Salah satu hal yang bakal diselidiki oleh pihaknya adalah alasan AT mengendarai mobil meski masih di bawah umur.
"Belum tahu, ya. Untuk memastikan dia belajar (mengendarai mobil) atau pun mencoba, nanti kami lakukan SOP penyidikan, nanti kami BAP, baru kami tahu keterangan dari anak tersebut,” jelas Ropiyani.
Terakhir, ia pun mengimbau kepada para orang tua agar melarang anak-anaknya yang belum cukup umur untuk berkendara, dikarenakan secara psikologis belum siap.
"Karena secara psikologis, dia belum siap mengendarai kendaraan karena masih labil. Dia juga tidak mempunyai SIM. Jadi, saya berharap lebih baik anaknya bila pergi ke sekolah, gunakan ojol atau diantar oleh orang tuanya,” ucapnya.
Baca Juga: Anggota TNI Penendang Kungfu ke Aremania Resmi Jadi Tersangka
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.