Cara Mengatasi Luka Akibat Perselingkuhan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Selingkuh memang bisa memberikan dampak bagi pasangan yang menjadi korban. Terkadang, ada luka yang tertoreh saat perselingkuhan itu terjadi. Bahkan, banyak dari korbannya yang mengalami masalah mental.

Selingkuh bisa disebabkan oleh banyak hal. Menurut Psikolog Klinis Riliv, Erwinda Tri Satya M.Psi., dalam siniar Obrolan Meja Makan bertajuk “Mengatasi Luka Akibat Perselingkuhan Pasangan” salah satunya karena kebutuhan setiap orang itu berbeda.

Akan tetapi, menurutnya mayoritas disebabkan, “Tapi biasanya ada ketidakpuasan hubungan seksual, pola komunikasi yang tidak terlalu baik, merasa gak cocok setelah menikah.”

Saat mencari solusi dari masalah-masalah itu, pasangan yang tak bisa menemukan jalan keluar biasanya muncul keinginan mencari perhatian dari orang lain. Hal inilah yang biasanya membuat perilaku selingkuh muncul.

Apa yang Dilakukan Korban?

Mengetahui pasangan berselingkuh memang membuat emosi berkecamuk dan bercampur jadi satu. Itu sebabnya, kita perlu, “Pause dulu. Ibaratnya kita ngeklik tombol pause di televisi. Ambil waktu dulu untuk menenangkan diri.”

Baca Juga: Gugat Cerai Dedi Mulyadi, Anne Ratna Nyanyi “Pergilah Kasih” Jadi Sorotan: Kejarlah Selingkuhanmu…

Sebab, jika tak dikontrol, emosi itu nantinya akan meluap menjadi emosi negatif. Selain itu, penyampaiannya yang tak solutif hanya akan membuat masalah semakin runyam dan makin sulit pula mencari solusi.

Lakukanlah meditasi, relaksasi, atau fokus pada kegiatan yang membuat kita bahagia untuk menenangkan diri. Jika sudah lebih baik, kita bisa mengatur jadwal komunikasi atau diskusi dengan pasangan.

“Kalo mau ngomong dengan pasangan, boleh. Tapi jangan sekadar marah,” kata Erwinda.

Selain itu, menurut Erwinda, penting juga kita bertanya kepada alasan mengapa dia selingkuh. Hal ini dilakukan agar tak muncul spekulasi dan bisa berintrospeksi.

Mengatasi Luka Pasca Perselingkuhan

Saat diselingkuhi, respons tiap orang bisa berbeda. Menurut Erwinda, “Ada orang yang sangat percaya diri kalau pasangan yang selingkuh memang gak pantas untuknya. Tapi, orang yang gak mencintai dirinya sendiri ada kecenderungan menyalahkan diri sendiri.”

Tipe orang yang kedua ini bisa berujung ke stres, depresi, hingga PTSD. Itu sebabnya, kita perlu mengatasi luka itu sesegera mungkin.

Pertama, kita bisa mendeskripsikan atau mencari kelebihan dan kelemahan diri. Namun, yang perlu diingat adalah coba carilah kelebihan diri terlebih dahulu. Dari situ, kita bisa melihat potensi diri lainnya.

Sementara itu, sisi negatif juga penting kita validasi. Sebab, setiap individu pasti memiliki kelebihan dan kekurangan. “Kelebihan bisa kita eksplor lagi. Dan kelemahan itu bisa kita kulik lagi biar jadi kelebihan kita,” ujarnya.

Menerima dan Berdamai dengan Diri Sendiri

Setelah tahu pasangan selingkuh, kita perlu mengambil waktu untuk merefleksi dan mengevaluasi. Tanyakan kembali ke diri sendiri mengapa hal itu bisa terjadi. Sebab, mungkin saja ada masalah komunikasi akan tujuan rumah tangga.

Baca Juga: Diputuskan Selingkuhan, ASN di Ciamis Sebar Video Mesumnya

Saat bertanya atau berbicara ke pasangan, kita juga harus memunculkan emosi yang ingin disampaikan. Erwinda menekankan, “Ketika merasa kecewa, biasanya yang muncul adalah marah. Cuma marah-marah aja. Maka yang paling utama itu kenali dulu.”

Misalnya, kalau merasa cemas, kita bisa mengungkapkan ke pasangan bahwa perselingkuhan itu membuat kita khawatir dan tidur jadi tak tenang.

Selain itu, kita juga tak boleh langsung menyalahkan satu pihak saja. Erwinda pun mengajak pendengar, “Jadi, mari kita evaluasi bersama sebenernya mengapa penyebab ini terjadi. Bukan cuma mencari yang salah dan benar.”

Pikirkan pula apa yang harus dilakukan ke depannya. Sebab, jika memilih untuk kembali bersama, pasangan harus mencari solusi agar hubungan bisa membaik kembali. Apabila memutuskan berpisah, jadikan hal ini evaluasi agar hubungan selanjutnya lebih baik lagi.

Dengarkan informasi lengkapnya seputar luka akibat perselingkuhan bersama Erwinda Tri Satya hanya melalui siniar Obrolan Meja Makan. Tak hanya itu, ada pula audio drama yang mengangkat tema seputar rumah tangga.

Akses sekarang juga episode ini melalui tautan berikut https://spoti.fi/3UEcz4N.   

Penulis: Alifia Putri Yudanti dan Ristiana D. Putri