Menurutnya, aturan yang ketat dan dijalankan secara konsekuen bisa menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
Namun, ia merasa bahwa saat ini memang ada beberapa kealpaan, dan ada beberapa hal yang kemudian tidak dijalankan dengan maksimal atau sepenuhnya.
Hal itu menjadi salah satu faktor terjadinya tragedi seperti di Kanjuruhan.
“Saya juga mendapatkan beberapa informasi, misalnya over capacity dari stadion, soal bagaimana pengamanan seharusnya bisa lebih maksimal tapi tidak.”
“Saya rasa ini kan yang banyak terjadi di negara kita. Langkah ke depan yang memang harus segera dilakukan salah satu yang paling mendesak adalah regulasinya,” lanjutnya.
Ia menambahkan, undang-undang olahraga di Indonesia bisa menyentuh hal-hal tersebut, seperti tentang bagaimana stadion seharusnya, termasuk jalur evakuasi.
“Agar jalur evakuasi memudahkan penonton yang hadir di stadion, karena salah satu kejadian di Kanjuruhan adlah terkena gas air mata dan evakuasi sulit.”
Baca Juga: PSSI Dukung Kepolisian Usut Tuntas Insiden Kanjuruhan Seusai Laga Arema vs Persebaya
Karena, lanjut dia, yang terjadi di negara lain pun demikian, yakni ketika sepak bola menyentuh aspek publik, negara turun tangan dan membentuk regulasi juga.
“Yang mungkin bahkan lebih ketat, misalnya pengamanan untuk masuk ke stadion misal ringnya lebih dari tiga. Saya rasa untuk kenyamanan ketika menonton.”
Sebelumnya Kompas TV memberitakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan usai Arema FC kalah dari Persebaya mengakibatkan 129 orang meninggal, termasuk dua angota Polri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.