MALANG, KOMPAS.TV – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, sudah terlalu banyak menampung jenazah korban kericuhan suporter Arema FC.
Hal itu disampaikan oleh Direktur RSUD Kanjuruhan, Boby Prabowo, dalam Breaking News di Kompas TV, Minggu (2/10/2022) pagi.
Menurutnya, sejauh ini ada 93 korban luka yang masih dirawat di rumah sakit tersebut, dan pihaknya masih mampu untuk menangani.
Hanya saja, pihaknya sudah tidak mampu lagi menampung rujukan jenazah karena sudah terlalu banyak.
“Masih bisa ditangani karena kebanyakan ringan hingga sedang, hanya empat yang berat, sehingga bisa ditata laksana dengan baik,” tutur Boby.
Baca Juga: Kericuhan Pertandingan Arema VS Persebaya: 127 Korban Jiwa, 2 di Antaranya Polri!
“Hanya saja, permasalahan kami adalah jenazah. Kami sudah berkoordinasi karena sudah terlalu banyak jenazah yang kami tampung,” imbuhnya.
Berkaitan dengan banyaknya jenazah yang ditampung di rumah sakit itu, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan rumah-rumah sakit lain untuk perujukan jenazah.
“Kalau ada yang mau merujuk jenazah ke kami, harap langsung ke rumah sakit yang lebih tinggi atau rumah sakit tipe A atau tipe B yang ada untuk membantu kami mengidentifikasi jenazah.”
Dalam kesempatan itu, Boby juga menjelaskan, dari 93 korban yang dirawat di RSUD Kanjuruhan, 89 pasien di antaranya mengalami luka ringan-sedang, empat cidera otak berat, dan korban meninggal 21 korban.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.