"Semua sudah dikembalikan," ujar Arief.
Baca Juga: Lagi-Lagi Dana Desa Jatuh ke Kantong Pribadi, Eks Kades Diduga Lakukan Tindak Pidana Korupsi!
Arief juga menyatakan pihaknya telah membuat layanan pengaduan untuk masyarakat yang mendapat potongan.
Selain itu, Pemkab Blora juga membuat tim saber pungli bersama dengan Polres Blora untuk menyisir kembali masyarakat yang dirugikan atas pemotogan tersebut.
"Kami minta masyarakat yang dirugikan untuk bisa melapor kepada kami agar kami bisa tindak lanjuti," ujar Arief.
Arief menjelaskan saat ini sudah ada empat orang yang diperiksa oleh Polres Blora. Sejauh ini, penyidik masih mendalami motif pemotongan BLT Dana Desa ini apakah untuk memperkaya diri atau hal lain.
Baca Juga: Kapolda Papua Minta Pemerintah Awasi Ketat Penggunaan Dana Desa, Diduga untuk Bantu KKB
"Ada kepala desa, sekretaris desa dan perangkat desa yang lain, sudah kami data dan sudah dipanggil oleh Polres Blora," ujar Arief.
Sebelumnya peristiwa serupa juga terjadi di Kecamatan Randublatung, Blora. Istri perangkat desa melakukan pemotongan BLT BBM sebesar Rp20 ribu.
Menurut Arief, ada 40 keluarga penerima manfaat yang dirugikan dari ulah oknum tersebut. Sama seperti peristiwa di Desa Keser, pemotongan dilakukan dengan dalih untuk fasilitas umum, posyandu dan iuran sosial lain.
"Seluruh uang yang dipotong sudah dikembalikan, istri oknum perangkat desa sudah kita panggil dan dilakukan pembinaan. Ini menjadi pembelajaran untuk yang lainnya," ujar Arief.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.