"Kami ingin menegaskan, UGM sedang tidak baik-baik saja, artinya Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ucapnya.
Ia mendesak agar pemerintah dan tokoh-tokoh dari UGM bersikap terhadap masalah yang dihadapi rakyat saat ini, termasuk soal kenaikan harga BBM.
"Kami ingin mereka bersikap, karena jika tidak, wajah mereka seperti sampah yang dibakar saja terus hilang," uajrnya.
"Mereka kehilangan wajahnya yang mulia, yang terbaik dan world class university itu, jika pada akhirnya mereka tidak berpihak kepada masyarakat," lanjut Agung.
Baca Juga: Salah Satu Peserta Demo di Malioboro Yogyakarta Mengaku Dapat Intimidasi dari Polisi
Aksi yang digelar di ruas jalan antara Museum Vredeburg dan Istana kepresidenan Yogyakarta itu menyuarakan lima tuntutan.
Pertama, menolak kenaikan harga BBM.
Kedua, menolak pasal-pasal RUU KUHP tentang Perlindungan Terhadap Harkat Martabat Presiden, Wakil Presiden, pejabat lainnya, serta Kekuasaan Umum.
Ketiga, menuntut pemerintah dan DPR untuk melakukan pengesahan RUU Perlindungan Data Pribadi secara cepat dengan menggunakan prinsip pembentuk peraturan perundang-undangan.
Keempat, menuntut pemerintah untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat yang belum terselesaikan.
Terakhir, menuntut pemerintah pusat dan daerah untuk membuka seluas-luasnya akses dan fasilitas transportasi publik.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.