JAKARTA, KOMPAS.TV - Update terbaru kasus pembunuhan empat warga yang disertai mutilasi di Timika, Papua, Komnas HAM RI Perwakilan Papua membentuk tim untuk melakukan pemantauan dan penyelidikan.
Saat ini Tim sedang melakukan pemantauan dan penyelidikan dengan tahapan perkembangan.
Kepala Komnas HAM RI Perwakilan Papua Frits B Ramandey mengatakan, pihaknya telah bertemu Kasdam XVII Cenderawasih dan jajarannya untuk menyampaikan tiga poin penting terkait kasus ini.
"Pertama, kami menyatakan keprihatinan dan mengutuk keras tindakan para pelaku terutama para pelaku yang diduga merupakan oknum anggota TNI AD yang bertugas di Brigif Raider/20 Ima Jaya Keramo di bawah Divisi 3/Kostrad Timika," tulisnya melalui keterangan resmi yang diterima KOMPAS.TV, Senin (5/9/2022).
Kedua, pihak Komnas HAM RI Perwakilan Papua Meminta institusi TNI melalui Kodam XVII Cenderawasih membuka akses bagi Tim Komnas HAM untuk meminta keterangan para terduga pelaku dari kalangan anggota TNI.
"Lalu ketiga, meminta TNI melakukan penegakan hukum secara teransparan terhadap oknum anggota yang terlibat," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Mutilasi 4 Warga di Timika, Kadispen TNI AD Konfirmasi Adanya Keterlibatan 6 Oknum TNI
Ia juga menyampaikan pada tanggal 2 September 2022 lalu pihaknya mendatangi RSUD Mimika untuk melihat dan memastikan kondisi potongan jenazah para korban.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut dapat disampaikan bahwa, terdapat empat potongan tubuh manusia yang berada di RSUD Mimika yang diduga kuat merupakan jasad para korban mutilasi.
Salah satu jasad tubuh tersebut diidentifikasi berdasarkan tanda lahir dengan pihak keluarga korban diketahui bernama Arnold Lokbere.
Namun demikian, secara keseluruhan proses identifikasi jenazah saat ini masih menunggu hasil uji labfor yakni uji DNA korban dengan pihak keluarga.
Frits juga meminta agar Polres Mimika untuk mengecek progres perkembangan penanganan kasus pembunuhan dan mutilasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.