Kompas TV regional peristiwa

Lacak Migrasi Penyu, Peneliti Pasang Tagging pada 10 Ekor Penyu di Gili Trawangan

Kompas.tv - 21 Agustus 2022, 18:08 WIB
lacak-migrasi-penyu-peneliti-pasang-tagging-pada-10-ekor-penyu-di-gili-trawangan
Seekor penyu hijau betina yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun bergerak menyongsong laut di pantai timur Gili Trawangan usai dipasangi tagging atau penanda pelacak di bagian cangkangnya, Minggu (21/8/2022). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

Sementara itu, pada sepanjang 2021 saat pandemi Covid-19 melanda, terhitung sedikitnya 6 ekor penyu mendarat dan membikin sarang di sepanjang pantai Gili Trawangan.

Namun, sejak pulau wisata ini perlahan pulih dan wisatawan kembali berdatangan, penyu-penyu enggan mendarat.


Hal itu diungkap Sanung, seorang anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gili Trawangan.

"Mereka sensitif terhadap cahaya lampu, juga keramaian," terang Sanung merujuk penyu-penyu yang mendarat di pantai Gili Trawangan yang selama pandemi terbilang nyaris seperti pulau mati. 

"Mereka lebih memilih bersarang dan bertelur di tempat-tempat yang gelap dan sepi. Dalam setahun, mereka biasanya mendarat tiga kali," imbuhnya seraya menerangkan, dirinya bersama anggota Pokdarwis lainnya kerap berkeliling pantai untuk memantau populasi penyu.

Pemasangan tagging atau penanda pelacak pada seekor penyu hijau betina yang diperkirakan berusia sekitar 35 tahun oleh sekelompok ahli dan peneliti di Gili Trawangan, Minggu (21/8/2022). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)

Sedianya, kegiatan pemasangan tagging penyu dilaksanakan mulai 1 hingga 15 Agustus 2022. Namun dalam pelaksanaannya, kegiatan pemasangan tagging penyu itu mundur.

"Kita nggak bisa negosiasi dengan kondisi alam. Saat ini, kondisinya gelombang besar, arus atas dan bawah juga besar," ujar Soimin menyebut kendala yang sempat ditemui timnya.

Tim Soimin juga harus mencari metode penangkapan penyu yang tepat dengan memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan.

Sebelumnya, tim sempat mencoba menangkap penyu dengan metode lasso, atau menangkap penyu menggunakan tali. Namun, cara itu ternyata sulit dilakukan.

"Dua hari pertama, kita uji coba untuk mencari metode yang paling aman. Ini metode pakai jaring, jaringnya terbuat dari bahan yang tidak menyakiti penyu," terangnya menyebut metode penangkapan penyu yang akhirnya dipilih oleh tim penyelamnya.

Pada Minggu, tim Soimin tengah memasang tagging pada dua ekor penyu, yakni seekor penyu hijau betina berusia sekitar 35 tahun dan penyu sisik betina berusia sekitar 20 tahun.

Kedua penyu itu menjadi penyu ke-8 dan ke-9 yang dipasangi penanda oleh timnya.

Ke depannya, kata Soimin lebih lanjut, pemasangan tagging penyu itu berfungsi membantu pihak terkait membuat kebijakan yang terintegrasi.

"Ke depannya, stakeholder-stakeholder terkait, baik pemerintah misalnya melalui BKKPN atau yang berkaitan dengan konservasi, bisa membuat kebijakan yang terintegrasi. Jadi tidak hanya ekosistem terumbu karang Gili Matra saja yang dilindungi, tapi juga wilayah lain," pungkas Soimin.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x