Saat itu, tuturnya, mobil odong-odong hendak menyeberang perlintasan rel kereta api.
Pada saat melintas, tiba-tiba datang kereta api dari Merak menuju ke Rangkasbitung, hingga tabrakan pun tak terhindarkan.
"Mobil odong-odong mau menyeberang dari arah Warung Doyong menuju Silebu Cipete Kragilan," kata Sukma ditemui di lokasi, Selasa (26/7), dikutip dari Tribunnews.
Akibat kecelakaan itu, sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia.
"Itu rombongan nggak tahu mau ke mana, tahu-tahu udah terguling. Saya ngitungnya ada sembilan yang meninggal," ujarnya.
Baca Juga: Kereta Tabrak Odong-Odong di Serang Banten, Polisi: Seluruh Korban Berasal dari Kecamatan Walantaka
Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Kapolres Serang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Yudha Satria menyebut, seluruh korban luka dan meninggal dunia dalam peristiwa odong-odong tertabrak kereta api di Serang, Banten, Selasa (26/7), berasal dari Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten.
"Hampir dipastikan seluruh warga Kecamatan Walantaka, masuk di Kota Madya Serang," jelas Yudha dalam Breaking News Kompas TV, Selasa.
Seperti diberitakan sebelumnya, kereta api Merak-Rangkasbitung menabrak mobil odong-odong yang melintas di perlintasan Desa Silebu, Serang, Banten pada Selasa siang.
Peristiwa itu menyebabkan sembilan orang meninggal dunia dan lainnya luka-luka.
Menurut Yudha, korban luka-luka maupun meninggal dunia terdiri dari anak-anak dan orang dewasa.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.