LUMAJANG, KOMPAS.TV - Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengungkapkan, hingga Minggu (10/7) siang, telah terjadi 126 kali gempa susulan di Jawa Timur.
"Hingga Minggu siang 10 Juli 2022 ini pukul 11.00 WIB gempa susulan yang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur sudah mencapai 126 kali gempa," tulisnya melalui akun Twitter @DaryonoBMKG, Minggu (10/7).
Dua di antara gempa susulan tersebut termasuk gempa yang dirasakan. Dua gempa tersebut terjadi pada Sabtu (9/7) masing-masing bermagnitudo 5 serta terjadi pada pukul 05.50 WIB dan 09.53 WIB.
Sedangkan gempa utama terjadi pada Sabtu dini hari pada sekitar pukul 03.27 WIB dengan kekuatan magnitudo 5,2.
Hingga Minggu siang 10 Juli 2022 ini pukul 11.00 WIB gempa susulan yang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur sudah mencapai 126 kali gempa. pic.twitter.com/MorPZr9Ym0
— DARYONO BMKG (@DaryonoBMKG) July 10, 2022
Sebelumnya, BMKG merilis informasi bahwa telah terjadi gempa di Lumajang dan Malang pada Sabtu (9/7) pukul 09.53 WIB dengan kekuatan gempa Magnitudo 5,3 dan kedalaman 10 kilometer.
Pusat gempa tersebut berada di laut berjarak 167 kilometer barat daya Lumajang.
#Gempa Dirasakan Magnitudo: 5.3, Kedalaman: 10 km, 09 Jul 2022 09:53:44 WIB, Koordinat: 9.61 LS-112.91 BT (Pusat gempa berada di laut 167 km BaratDaya Lumajang), Dirasakan (MMI): II - III Pasirian, II - III Lumajang, II Kepanjen, II Kota Malang #BMKG https://t.co/OiHiTwvX8x
— BMKG (@infoBMKG) July 9, 2022
Sebagaimana dilansir Kompas.com, Daryono menyampaikan, gempa yang terjadi di Lumajang dipicu karena subduksi lempeng yang menunjam ke bawah Jawa Timur.
"(Gempa) dipicu subduksi lempeng yang menunjam ke bawah Jatim," dilansir dari Kompas.com, Sabtu (9/7).
Kemudian, guncangan gempa dilaporkan terasa di wilayah Kepanjen, Lumajang, dan Blitar.
Meski guncangan cukup kuat, Daryono menegaskan, gempa Lumajang tidak berpotensi tsunami.
"Tidak potensi tsunami," kata dia.
Baca Juga: Gempa Bumi M 5,2 Guncang Lumajang, Waspadai Peringatan Susulannya di Laut Selatan
Daryono mengatakan, meski memiliki jeda cukup lama, namun gempa yang terjadi sejak Sabtu pagi hingga Minggu siang tersebut masih merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama Lumajang pada Sabtu dini hari.
"Masih merupakan bagian dari rangkaian gempa susulan (aftershocks) dari gempa utama (mainshock) dengan Mag 5,2 yang terjadi tadi pagi pada pukul 03.27 WIB," ujar Daryono.
Daryono mengatakan, sejumlah wilayah yang merasakan getaran atau guncangan gempa, yakni Jember, Lumajang, Karangkates, Kepanjen, Blitar dan beberapa wilayah lain di Jawa Timur
Ia menjelaskan, terjadi kerusakan rumah penduduk di beberapa lokasi yang merasakan guncangan gempa.
"Benda-benda ringan yang digantung bergoyang bahkan genting pada beberapa rumah warga di Kecamatan Kencong, Jember, dilaporkan rontok dan berjatuhan," ujar Daryono.
Baca Juga: Gempa Terkini: BMKG Catat 54 Kali di Jatim Hingga Sore Ini, Warga Diminta Waspada dan Tak Panik
Meskipun episenter gempa ini berpusat di laut, namun hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena kekuatan gempanya yang relatif kecil dan belum dapat menimbulkan deformasi dasar laut yang dapat mengganggu kolom air laut.
Ia menjelaskan, lokasi episenter rentetan gempa tersebut berdekatan dengan pusat gempa magnitudo 7,8 pembangkit tsunami selatan Jawa Timur pada 3 Juni 1994 dengan tinggi tsunami 13,9 meter.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.