Disinggung mengenai sang pendeta, Suparno mengatakan bahwa korban belum lama tinggal di dusunnya.
Ia menyebut, bahwa sang pendeta baru sekitar enam bulan tinggal di wilayahnya.
"Kerjaannya memang pendeta. Namun yang bersangkutan baru setengah tahun tinggal di sini," katanya.
Menurut keterangan yang diterima Tribun-medan.com di lokasi, kasus tertembaknya pendeta ini bermula saat korban duduk di teras rumahnya yang ada di Komplek Victoryland, sekitar pukul 21.00 WIB.
Sang pendeta baru saja selesai makan dan duduk main handphone sendirian.
Tak lama berselang, korban tiba-tiba saja memegang dadanya.
Kemudian, sambil berjalan tertatih, ia menemui istrinya.
Baca Juga: Berusia 3 Tahun, Anak Ulama Tuban Arrazy Hasyim Meninggal Tertembak Senjata Pengawal Pribadi
Malam itu, bagian dada korban bercucuran darah.
Sontak istri sang pendeta yang merupakan seorang guru PAUD panik.
"Ketika saya datang ke rumahnya, beliau sudah dibawa ke rumah sakit," kata Kepala Dusun III, Desa Jaharun A, Suparno, Selasa (28/6/2022).
Suparno mengatakan, bahwa korban sempat dibawa ke klinik.
Lantaran klinik tak mampu menangani, sang pendeta yang ditembak OTK kemudian dibawa ke RSUD Amri Tambunan untuk mendapat perawatan intensif.
Sumber : tribun-medan.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.