Sementara itu, salah satu warga, M. Ali (48) mengucapkan terima kasih kepada personel Satgas TMMD ke-113 Kodim 1006/Banjar yang telah membantu anak-anak sekolah untuk menyeberangi sungai.
"Kami sebagai orang tua murid mengucapkan terima kasih kepada bapak-bapak TNI khususnya Satgas TMMD Kodim 1006/Banjar yang membantu warga dalam pembuatan pengerasan jalan, pembuatan MCK dan sarana umum lainnya, semoga kehadiran bapak-bapak TNI di desa kami memberikan perubahan desa yang signifikan sehingga masyarakat dapat lebih maju dan sejahtera, harapannya kedepan dengan jalan yang sudah baik ini jaringan internet bisa masuk ke desa kami," ucapnya.
Hasan Basri selaku Kepala Desa Banua Riam turut senang dengan adanya perbaikan jembatan, perbaikan jalan dan sarana umum lainnya di desanya.
"Alhamdulillah dengan adanya TMMD ini masyarakat kami sangat terbantu sekali yang dahulunya kami lewat sungai saja untuk transportasi ke kota, sekarang ini Alhamdulillah dengan adanya jalan TMMD kami bisa lewat darat dan sangat membantu sekali untuk anak-anak sekolah yang ada di Desa Artain, dulunya naik klotok sekarang bisa menggunakan motor, yang dulunya ditempuh 30 menit sekarang dapat di tempuh 5 menit," ucapnya.
"Program TMMD ini juga menghubungkan 3 desa, desa Banua Riam, Artain dan Apuai yang dulunya terpisah sekarang sudah terhubung karena sudah dibuat jalan dan jembatan, terima kasih untuk TNI," pungkasnya.
Baca Juga: Putra dan Putri Pariwisata Kalsel 2022 Terpilih Diminta Promosikan Wisata Religi Haul Guru Sekumpul
Dengan TMMD 113 Kodim 1006/Banjar Nenek Marawiyah Dapat Tinggal di Rumah Layak Huni
Selain jembatan penghubung, TMMD 113 Kodim 1006/Banjar juga melakukan berbagai pembangunan fisik berupa rehab rumah tidak layak huni (RTLH) sebagai wujud kepedulian TNI dalam mengatasi kesulitan rakyat melalui TMMD adalah merupakan kewajiban yang paling utama.
Rumah papan tak layak huni, milik Marawiyah (71), seorang janda di Desa Artain menjadi sasaran kegiatan bedah rumah TMMD ke-113 di Kecamatan Aranio. Saat dijumpai kondisi rumah nenek Marawiyah sangat memprihatinkan. Rumah berdinding papan dan lantai kayu, terlihat sudah miring, tiang-tiang penyangga rumah sudah lapuk dimakan usia. Nenek Marawiyah menempati rumah tersebut hampir 20 tahun, dan saat ini nenek Marawiyah tinggal sendiri di rumah karena ditinggal wafat oleh suaminya beberapa tahun yang lalu.
Kepada personel Satgas TMMD, Iya menuturkan dan menceritakan kondisi perjalanan hidupnya selama bertahun-tahun dengan keadaan saat sekarang ini tidak berdaya untuk mencari nafkah, dulu bisa bekerja ke sawah dan ke ladang bahkan menyadap karet.
"Saat suami saya masih hidup, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan menumpang berladang di lahan milik warga hingga ditinggal wafat suami, satu-satunya harta peninggalan suami, adalah rumah reot yang berdiri di atas lahan 8 x 6 meter,’" ucapnya.
"Jangankan memperbaiki rumah, untuk makan sehari-hari saja susah. Sekarang saya tak sanggup lagi berjalan, hanya dibantu tongkat kayu seperti ini bisa berdiri berjalan melangkah sesekali," ungkapnya sambil mengusap air mata.
"Cuma rumah reot dan pekarangan ini harta kami. Alhamdulillah sekali, mau diperbaiki bapak-bapak Tentara dari Kodim 1006/Banjar, saat ini ulun (saya) tenang rumah udah bagus, nanti sebelum di tempati ulun selamati dahulu’’ pungkasnya.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa Garis-Garis Seribu Sungai, Seniman Ceritakan Kegelisahan Lewat Gores Lukisan
Kebersamaan dengan Masyarakat Terwujud dengan TMMD
Dandim 1006/Banjar, Letkol Inf Imam Muchtarom selaku Dansatgas TMMD. menyampaikan, selain perbaikan jembatan Banua Riam, sasaran fisik TMMD ke-113 Kodim 1006/Banjar berupa pembuatan badan jalan dengan panjang 4.000 meter x 6 meter, perkerasan badan jalan sepanjang 4.000 meter x 3,5 meter dengan tebal 15 cm, pembuatan 2 buah jembatan kayu dengan ukuran Panjang 18 meter x Lebar 3 meter x tinggi 6 m, pembuatan MCK, pembuatan Poskamling, Rehab Masjid, Rehab RTLH dan pembuatan lapangan voli.
Berbagai hambatan untuk mendatangkan material yang hanya dapat di kirim melului jalur air (sungai) seperti semen, pasir, kayu dan sebagainya dapat diatasi berkat kerjasama dengan masyarakat dan stakeholder.
"Permasalahan ini dapat kita atasai dan hasilnya dapat kita rasakan bersama, inilah bentuk kebersamaan kita semua dalam mengatasi kesulitan masyarakat dengan bahu membahu semunya tidak ada yang tidak mungkin dilakukan, kekuatan TNI adalah bersama-sama dengan rakyat dan masyarakat serta didukung pemerintah daerah," ungkap Dandim.
"Selain sasaran fisik juga terdapat sasaran tambahan berupa sasaran non fisik diantaranya penyuluhan Wasbang dan bela negara, hukum dan Kamtibmas, penyuluhan pelayanan kesehatan (Posyandu dan Posbindu PTM), penyuluhan pertanian dan perikanan, kehutanan, penyuluhan penanggulangan bencana alam dan penyuluhan tentang lingkungan hidup, dan terdapat juga kegiatan Bhakti Sosial berupa sunatan massal dan pasar murah,"
Danrem 101/Antasari, Brigjen TNI Rudi Puruwito, menyampaikan TMMD merupakan suatu program TNI yang kehadirannya selalu ditunggu dan menjadi dambaan masyarakat karena program TMMD sangat membantu pemerintah dalam rangka memangkaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Korem 101/Ant melalui Kodim 1006/Banjar pada TMMD yang ke 113 melaksanaan sasaran fisik antara lain pembukaan akses jalan yang selama ini terisolir, pembuatan jalan, pengerasan jalan, perehaban masjid, perehaban RTLH, pembuatan sarana olahraga berupa lapangan voli, pengeboran air bersih yang mana pada saat ini hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat
"Selain sasaran fisik TMMD juga melaksanakan sasaran non fisik yang tidak kalah pentingnya karena sasaran non fisik ini bisa membentuk masyarakat Indonesia yang Pancasilais masyarakat selalu menunggu datangnya TMMD yang akan datang, inilah wujud kehadiran negara bagi rakyatnya," ungkap Danrem.
Ketua Tim Wasev, Mayjen TNl Hassanudin, dalam kunjungannya menyampaikan, sasaran TMMD berupa sasaran fisik dan non fisik, sasaran non fisik merupakan sasaran yang penting karena berhubungan dengan meningkatkan sumber daya manusia.
"Mari kita lanjutkan kegiatan TMMD, karena dengan kegiatan ini seperti contoh yang dulunya listrik belum masuk dengan adanya TMMD listrik bisa masuk, akses jalan jadi bagus, masyarakat bisa merasakan pengaruh positif adanya TMMD ini, perekonomian warga jadi mudah, apapaun bisa dilakukan bila sarana memadai," tuturnya.
Baca Juga: Sandiaga Uno Kunjungi Kubah Basirih, 50 Besar Anugerah Desa Wisata Indonesia Terbaik 2022
Apresiasi yang besar disampaikan Bupati Banjar, Saidi Mansyur, Program TMMD ke 113 yang dilaksanakan oleh Kodim 1006/Banjar dengan sasaran fisik pembuatan jalan, pembuatan jembatan, Rehab Rumah Tidak Layak Huni, MCK, Poskamling dan pembuatan lapangan volly hasilnya sangat dirasakan oleh masyarakat.
"Kami atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar dan atas nama masyarakat Benua Riam dan Artain sangat mendukung pelaksanaan TMMD ini, semoga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar dan sukses," ujarnya.
Bupati Banjar menyampaikan bahwa rencana kedepan akan ditingkatkan mutu jalan melalui kegiatan Karya Bakti, untuk itu perlu adanya sinergitas antara Pemda, TNl dan Polri dalam mendukung kegiatan tersebut.
"Saya juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran TNI, khususnya Kodim 1006/Banjar yang telah membantu warga masyarakat Kabupaten Banjar melalui program TMMD ke-113 tahun 2022," ucapnya.
"TMMD sangat membantu dalam percepatan pembangunan desa sebagai upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta selaras dengan visi dan misi dalam mewujudkan masyarakat Banjar yang maju, mandiri, dan agamis. TNI berkarya, rakyat sejahtera," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.