MEULABOH, KOMPAS.TV - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menyegel ruang Rektorat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat.
Penyegelan oleh BEM mahasiswa UTU tersebut sudah berlangsung selama dua hari atau sejak Kamis (19/5/2022) hingga Jumat kemarin (20/5).
Baca Juga: Pelaku Pelecehan Seksual Terhadap Anak Disabilitas di Tamansari Terancam 15 Tahun Penjara!
"Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk protes dan penolakan terhadap pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Teuku Umar," kata Kordinator Aksi, Irvan, Jumat seperti dilansir dari Antara.
Irvan mengatakan mahasiswa terpaksa melakukan penyegelan gedung rektorat karena tidak ada satu pun pihak kampus yang berwenang menjumpai mereka saat aksi unjuk rasa berlangsung.
Dalam aksinya, kata Irvan, mahasiswa mendesak pihak rektorat untuk segera membentuk satgas, agar kasus pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi negeri tersebut tidak terjadi lagi.
Irvan mengatakan mahasiswa juga mendesak kepada pimpinan perguruan UTU agar memberikan hak dan jaminan kepada korban pelecehan seksual.
Baca Juga: Polisi Imbau Laki-Laki yang Alami Pelecehan Seksual Jangan Malu Melapor
Termasuk, lanjut dia, menghentikan segala bentuk intimidasi dan intervensi terhadap korban pelecehan seksual di kalangan mahasiswi.
Irvan mengatakan para peserta unjuk rasa juga meminta Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh memecat oknum pelaku pelecehan seksual terhadap mahasiswi.
Serta memberikan sanksi kepada civitas akademika yang melakukan pelecehan verbal maupun nonverbal terhadap mahasiswa atau mahasiswi.
Meski sudah menyampaikan aspirasi di depan Ruang Rektorat, kata Irvan, Rektor dan Wakil Rektor tidak menemui mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa.
Baca Juga: Hakim Inggris Putuskan Ejekan ‘Botak’ untuk Pria Termasuk Pelecehan Seksual
Karena tidak ada tanggapan, mahasiswa peserta aksi kemudian mengambil tindakan penyegelan gedung rektorat.
Irvan menegaskan aksi penyegelan pintu rektorat akan dibuka sampai dengan tuntutan mereka direalisasikan pihak kampus.
Sementara itu, salah seorang pejabat Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Ahmad Fauzi yang dikonfrimasi membenarkan adanya aksi penyegelan pintu rektorat oleh mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.
Baca Juga: Hotman Paris Bantah Tudingan Lakukan Pelecehan Seksual ke Asprinya
Namun, dirinya mengaku belum bisa memberikan tanggapan terhadap tuntutan para demonstran karena masih menghadiri rapat.
Adapun Rektor Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat, Prof. Jasman J. Ma'ruf hingga berita ini ditulis tidak merespons upaya konfirmasi yang dilakukan sejak siang hari, meski telah dihubungi via telepon selular.
Upaya konfirmasi yang dilakukan melalui WhatasApp yang dikirim terindikasi dibaca, namun tidak mendapatkan jawaban untuk menyampaikan tanggapan dan hak jawab dari pimpinan perguruan tinggi negeri tersebut.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswi Tolak Putusan Bebas Pelaku Pelecehan Seksual
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.