GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Setelah nyaris mati suri selama dua tahun akibat dihajar pandemi Covid-19, pariwisata di Gili Trawangan kembali menggeliat.
Pada libur Lebaran 2022 kali ini, pulau kecil di barat laut Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat itu mulai dipadati wisatawan, terutama wisatawan mancanegara (wisman).
Sejak aturan karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri ditiadakan beberapa pekan lalu, wisatawan asing memang terus mengalir masuk ke Gili Trawangan, terutama melalui pintu Pelabuhan Padangbai di Bali.
Baca Juga: Sejumlah Wisata Kota Surabaya Dibuka Selama Libur Lebaran, Suguhkan Kuliner dan Berbagai Hiburan
Sejak Jumat (29/4/2022) pekan lalu, terhitung nyaris 2.000 wisatawan tiba menggunakan fastboat atau kapal cepat dari Padangbai, Bali.
Hal ini diungkapkan oleh Kadek Yogiani, seorang agen Gilifastboat yang melayani penyeberangan angkutan penumpang antara Bali termasuk Nusa Lembongan dan Nusa Penida, dan Lombok termasuk tiga gili (Gili Air, Meno dan Trawangan).
“Total penumpang dari 29 April sampai hari ini (Selasa, 3 Mei 2022) dari Padangbai Bali ke (Gili Trawangan) Lombok itu ada 1.990 orang,” ujar Yogie, begitu ia diakrabi, saat dihubungi oleh KOMPAS.TV, Selasa (3/5).
Baca Juga: Masuk Ancol Harus Daftar Dulu, Simak Info Lengkap soal Tiket Masuk, Pendaftaran dan Cara Bayar
Total jumlah penumpang tersebut tak cuma terdiri dari wisatawan domestik, melainkan juga wisatawan mancanegara (wisman). Bahkan, wisman menempati porsi terbesar jumlah penumpang yang datang.
“Di luar dugaan ini, karena tamu banyak bule juga, nggak hanya WNI (warga negara Indonesia),” ujar Yogie seraya mengimbuhkan, “WNI so far cuma 37 persen saja.”
Seluruh penumpang dari Padangbai, Bali itu dilayani menggunakan empat fastboat yang beroperasi, yakni Ostina, Eka Jaya dan D’Prabu, serta Gili Getaway yang baru kembali beroperasi sejak 1 Mei lalu. Keempat kapal fastboat itu hanya beroperasi satu kali sehari.
Jumlah ini terbilang sedikit dibandingkan pada saat sebelum pandemi. Saat itu, tak kurang belasan fastboat melayani rute pengangkutan penumpang antara Bali dan Lombok.
“Dulu kan sebelum pandemi ada 14 kapal dengan 2 kali trip sehari. Sekarang cuma 4 kapal, 1 kali trip (dalam sehari),” papar Yogie lagi.
Kendati begitu, Gili Trawangan yang sepi melompong di masa pandemi, kini kembali menggeliat. Area pantai dan jalan-jalan sekeliling pulau kecil berpasir putih ini mulai dipadati wisatawan, terutama turis asing. Hingga, predikat ‘kampung bule’ pun rasanya tepat untuk melukiskan suasana Gili Trawangan saat-saat ini.
Baca Juga: 7.587 Orang Liburan ke Kebun Binatang Ragunan Hari Ini
Fenomena ‘kampung bule’ di hari raya Lebaran di Gili Trawangan sebenarnya bukan hal baru. Pasalnya, setiap menjelang hari raya Lebaran, para pekerja pariwisata yang sebagian besar muslim dan berasal dari Lombok, mudik ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga.
Begitu pula dengan warga yang tinggal di Gili Trawangan. Saat Lebaran tiba, mereka pun kerap mengunjungi sanak keluarga mereka yang tinggal di Lombok untuk bersilaturahmi.
Baca Juga: Pelaku Pariwisata Gili Trawangan: Dulu Saya Pikir Pandemi Bakal Selesai 2 Minggu, Ternyata … (2)
Sementara, para pemilik bisnis dan usaha biasanya menyiagakan para pekerja non-muslim untuk tetap melayani tamu. Bisnis dan usaha yang tetap beroperasi dengan jumlah pekerja yang minim, kerap memasang pemberitahuan pada tetamu agar memaklumi hal ini.
Lantaran sebagian besar para pekerja pariwisata mudik menyeberang ke kampung halaman di Lombok, pulau wisata Gili Trawangan pun jadi lengang. Yang terlihat berlalu-lalang di jalanan pulau kecil nan cantik ini, hanya turis-turis, yang biasanya didominasi oleh wisatawan asing.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.