RP juga mengungkapkan, kekhawatirannya menggunakan kartu e-toll untuk membayar parkir, karena sepengetahuannya bahwa metode itu dapat menguras saldo.
"Tukang parkirnya (sempat) bilang, bisa bayar cash, tapi (nonimalnya jadi) Rp 5.000. Ya sudah saya setuju daripada pakai e-toll. Tapi, beberapa menit kemudian dia minta lagi kartu e-toll saya," ujar RP.
"Jadi, saya bukan tidak mau bayar (ongkos parkir). Kartu e-toll saya isinya enggak banyak, hanya Rp60 ribu. Saya takut (terkuras saldonya)," imbuhnya.
Selain itu, RP pun mengaku, sebelumnya ia tidak tahu siapa sosok 'Pak Bobby' yang dimaksud oleh juru parkir tersebut.
"Sebelumnya, saya tak tahu 'Pak Bobby'. Dalam benak saya, mungkin dia bosnya tukang parkir itu, (yang merupakan) preman," tutur RP.
Baca Juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Murka Nonaktifkan Kepala BKD dan PSDM karena Diduga Jual Beli Jabatan
Oleh sebab itu, RP berani menggertak juru parkir tersebut dan sesumbar akan mematahkan leher 'Bobby' yang dianggapnya sebagai preman.
"Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada Pak Bobby (Wali Kota Medan). Saya bukan bermaksud menghina, karena saya tak tahu yang mananya Wali Kota," ungkap RP.
Sementara, Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution sendiri yang terlihat hadir dalam konferensi pers itu, menanggapi kejadian tersebut dengan mengingatkan bahwa setiap daerah punya aturan tersendiri.
"Setiap daerah ada aturannya masing-masing. Kalau ke Medan, bayar parkir (pakai) e-toll saja, Bang," kata Bobby kepada RP.
"Kalau (takut) tersedot semua uangnya (saldo e-toll), bisa minta ganti langsung di tempat kepada juru parkirnya," tandasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.