GROBOGAN, KOMPAS.TV - Pengusaha Properti Joko Suranto menjadi viral di media sosial lantaran membangun jalan desa sepanjang 1,8 kilometer.
Ia berinisiatif membangun jalan rusak yang menghubungkan kampung halamannya di Desa Jetis dan dua desa lain yakni Desa Telawah dan Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung, Grobongan, Jawa Tengah.
Untuk membangun jalan desa tersebut, Joko mengeluarkan kocek pribadi sekitar Rp2,8 miliar.
Baca Juga: Viral Pengusaha Properti Asal Grobogan Bangun Jalan Desa Sepanjang 1,8 KM yang Puluhan Tahun Rusak
Menurutnya tahun jelang Lebaran, dirinya habis ratusan juta untuk menguruk jalan di kampung halaman.
Ia dan perangkat desa juga sudah mengajukan perbaikan kepada Pemkab Grobogan. Namun proses eksekusi belum dilakukan.
"Akhirnya karena kelamaan, ya sudah saya bangun. Saya nyesel, kok tidak dari dulu saya ambil sendiri. Walau terlambat, syukur alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik," ujarnya saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022). Dikutip dari Kompas.com.
Joko menambahkan niatnya untuk membangun jalan rusak untuk membangun desa dari hasil bisnis yang sukses dirintisnya.
Baca Juga: Kerap Sebabkan Kecelakaan, Warga Protes Jalan Rusak dan Berlubang Tak Kunjung Diperbaiki!
Ia juga tidak menyangka aksi membangun jalan rusak di desanya viral di media sosial hingga mendapat julukan crazy rich asal Grobogan dari warganet.
Padahal Joko tidak mengharapkan apapun dari aksi inisiatif bangun jalan rusak desa tersebut. Pembangunan ini dilakukan murni karena keprihatinannya atas kerusakan infrastruktur yang lama tidak disentuh oleh pemerintah setempat.
"Saya kaget kok ramai, takutnya lari ke mana-mana. Tetapi, saya punya tagline hidup, jangan takut berbuat baik," ujar Joko.
Baca Juga: Dapat Julukan Crazy Rich, Ini Sosok Pengusaha Properti yang Bangun Jalan Desa 1,8 Km di Grobogan
Joko terbilang sukses menjalankan bisnis di Jakarta. Pria yang memiliki lima saudara ini awalnya hanya penjual koran.
Berawal dari penjual koran ini Joko Suranto mengadu nasib ke Jakarta. Ia mulai bekerja di sebuah bank. Namun pekerjaan tersebut tidak lama ditekuninya.
Ia pun beralih untuk membangun bisnis sendiri. Joko membangun bisnis properti hingga sekarang dikenal sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Jawa Barat.
Joko Suranto bersama istri dan tiga anaknya kini tinggal di Bandung, Jawa Barat. Meski begitu, alumnus Fakultas Hukum, Universitas Sebelas Maret (UNS) di Solo, Jawa Tengah ini tak melupakan kampung halamannya.
Baca Juga: Harus Antre Sampai Berhari-hari, Warga di Grobogan Jateng Keluhkan Langkanya Minyak Goreng!
Kepala Desa Jetis Suharnanik menjelaskan kerusakan jalan penghubung tiga desa sudah terjadi selama 20 tahun.
Suharnanik mengaku sudah berkali-kali mengajukan perbaikan jalan ke Dinas PUPR Pemkab Grobogan, namun tidak mendapat respons.
Selain menjadi jalan utama di tiga desa jalan tersebut merupakan salah satu penghubung menuju Kabupaten Boyolali.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Butuh Rp6.445 T Bangun Infrastruktur, APBN Cuma Kasih 37 Persen Saja
Menurut Suharnanik jika musim hujan tiba, air akan mengenangi jalan lantaran sudah banyaknya lubang. Di musim panas debu pasir kerusakan jalan berhamburan ke halaman rumah warga.
"Ini jalan kabupaten di bawah naungan Dinas PUPR. Dulu lama sekali pernah diaspal, tapi sudah lama juga hancur. Sudah 20 tahun bolak-balik ajukan perbaikan tapi tak direspons. Jalannya parah, banyak lubang, becek dan berdebu," ujar Suharnanik.
Suharnanik yang juga Kakak Kandung Joko Suranto menjelaskan adiknya selalu menanyakan soal perbaikan jalan di kampung.
Namun dirinya hanya bisa mengatakan Pemkab belum turun tangan. Hal ini membuat sang adik berinisiatif untuk ikut membangun jalan.
Baca Juga: Pemerintah Didesak Selesaikan Perbaikan Jalur Pantura Sebelum Arus Mudik Berlangsung
Terlebih saat ini pemerintah sudah membolehkan masyarakat untuk mudik. Jika jalan tak kunjung diperbaiki, kemungkinan perjalanan mudik akan tersendat.
"Adik saya sudah habis kesabaran, karena setiap momen pulang ke kampung selalu kesulitan saat melintas. Bahkan sudah beberapa kali Dik Joko mengeluarkan uang seratusan juta untuk menguruk jalan, namun tetap saja rusak," ujar Suharnanik.
Jalan sepanjang 1,8 KM yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Karangrayung, Grobongan, Jawa Tengah ini ditargetkan selesai seminggu sebelum Lebaran.
Jalu, pelaksana teknis proyek yang juga orang kepercayaan Joko menjelaskan, pengerjaan jalan sudah berlangsung selama 12 hari.
Ditargetkan jalan beton dengan ketebalan 25 Cm dan lebar 4,5 meter tersebut akan rampung pada 21 April 2021.
Baca Juga: Mudik dari Jakarta ke Surabaya? Perkiraan Biaya Tol Sebesar Rp737 Ribu
Jalu menilai masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman juga sudah bisa menikmati jalan baru yang sudah tidak berlubang serta penuh dengan debu.
"Pembangunan ini sudah berjalan 12 hari, selesainya bisa dipastikan tanggal 21 April 2022," ujar Jalu saat ditemui reporter KOMPAS TV Rifai Handoko di tengah pengerjaan jalan, Sabtu (16/4/2022).
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.