JAKARTA, KOMPAS.TV – Polisi mengamankan lima pelajar di perbatasan Jakarta-Depok, tepatnya di Jalan Raya Bogor. Mereka diturunkan dari angkutan umum dan dibawa ke Mapolres Jakarta Timur.
Kapolsek Pasar Rebo Kompol Agung mengatakan, pengamanan di perbatasan Jakarta-Depok dilakukan untuk mengantisipasi adanya mobilisasi massa yang akan melakukan aksi demo.
“Antisipasi adik-adik kita pelajar untuk mengikuti, dibujuk untuk mengikuti unjuk rasa. Padahal itu bukan tugas adik-adik kita pelajar ini,” tuturnya, seperti diberitakan KOMPAS TV, Senin (11/4/2022).
“Sehingga kita cek, kita data adik-adik kita ini, dari SMA mana, nanti kita telepon gurunya, orang tuanya, dan kita akan kembalikan.”
Agung menambahkan, pihaknya juga mengantisipasi adanya kemungkinan kelompok-kelompok yang berniat membuat kerusuhan.
Baca Juga: Polisi : Perbekalan Kami Hanya Tameng Untuk Amankan Demo Mahasiswa
“Kita mengantisipasi kelompok-kelompok yang diduga untuk merusuhkan kegiatan unjuk rasa dari adik-adik kita mahasiswa ini.”
Belasan pelajar SMA dan SMK lainnya terjaring raia saat akan memasuki Stasiun Bogor, Senin pagi, mereka diduga ingin ikut unjuk rasa di Jakarta.
Sejumlah pelajar bahkan berasal dari Sukabumi, Jawa Barat.
Ketua Satgas Pelajar Bogor, Muhammad Iqbal, menyebut pihaknya akan menghubungi sekolah masing-masing pelajar.
“Untuk saat ini ita kontak sekolah masing-masing untuk mengambil anaknya, karena kalau kita pulangkan kita nggak jamin, dia pasti balik lewat tempat lain. Kalau sampai sore tidak ada, kita serahkan ke polresta.
Sementara, Polda Metro Jaya didukung oleh Kodam Jaya mengerahkan 6.826 personel gabungan untuk melakukan pengamanan unjuk rasa yang akan digear hari ini tersebut.
Aksi itu akan dilaksanakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia di sekitar Istana Negara dan Gedung DPR RI.
Keterangan itu disampaikan oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Mohamad Fadil Imran perihal unjuk rasa BEM SI, Senin (11/4/2022).
“Ada dua titik pengamanan yang akan dilaksanakan pada pagi hari ini yang pertama di sini di kawasan Monas bertempat di patung kuda dan yang kedua di depan DPR RI Senayan,” ucap Fadil.
“Di sini (Sekitar Istana) dikatakan kurang lebih 5.626 personel terdiri dari gabungan Polda Metro Jaya, Korbrimob Polri dan dari satuan Kodam Jaya, di DPR kita kerahkan kekuatan personel sebanyak 1.200 dari Polda Metro Jaya, Korbrimob Polri dan Kodam Jaya,” tambahnya.
Fadil mengatakan, dalam apel dirinya sudah menekankan kepada jajarannya untuk menjalankan tugas pengawalan aksi BEM SI secara humanis dan persuasif.
“Junjung tinggi hak asasi dan mekanisme demokrasi untuk menyampaikan pendapat,” ujarnya.
Baca Juga: Ketua DPR RI Puan Maharani Tanggapi Soal Demo Mahasiswa 11 April 2022
“Yang kedua saya minta seluruh personel untuk mentaati standar operasional prosedur dan ketentuan peraturan yang berlaku di internal kepolisian terkait dengan penggunaan kekuatan dalam tugas-tugas kepolisian sebagaimana diatur dalam Perkap 01 tahun 2009 dan Protap 01 2009,” lanjutnya.
Ketiga, sambung Fadil, dirinya sudah memastikan dalam pelaksanaan pengamanan unjuk rasa BEM SI tidak ada anggota yang membawa apalagi menggunakan senjata api dan peluru tajam.
“Tadi sudah dilaksanakan pengecekan oleh masing-masing komandan peleton dan komandan kompi memastikan bahwa seluruh personel yang terlibat tidak menggunakan dan tidak membawa senjata api dan peluru tajam,” tegasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.