PONTIANAK, KOMPAS.TV — Polresta Pontianak telah mengamankan terduga pelaku perusakan belasan makam di Komplek Pemakaman Umum, Jalan Abdurahman Saleh, Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).
Terkait motif perusakan, pihaknya masih akan menyelidiki dengan memeriksa kejiwaan terduga pelaku. Hal ini dilakukan karena keterangan dari pelaku berinisial RM selalu berubah.
"Kemarin pada pukul 13.00 kami telah mengamankan saudara RM statusnya masih dalam pemeriksaan karena saudara RM ini dari keterangan saksi dan petunjuk di lapangan melakukan perusakan batu nisan," kata Kapolresta Pontianak Kombes Pol Andi Herindra, Rabu (30/3/2022).
Andi juga menerangkan, RM memiliki riwayat kasus penganiayaan pada 2019 lantaran membacok paman dan bibinya.
"Namun kasus tidak dilanjutkan karena hasil pemeriksaan kejiwaan pelaku memiliki gangguan sehingga sempat di rehabilitasi di dinas sosial," terangnya.
Baca Juga: Belasan Makam di Pontianak Dirusak Orang Tak Dikenal, Polisi Masih Buru Pelaku
Tak hanya itu, Andi juga menyebut RM pernah mencuri genset dan kotak amal masjid yang membuatnya harus menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Jiwa di Singkawang.
Diberitakan sebelumnya, dalam video amatir yang direkam warga, sejumlah makam diduga dirusak pelaku pada Minggu (27/3/2022) dini hari.
Belasan makam mengalami kerusakan mulai dari batu nisan yang dicabut, pecah, dan berserakan hingga salah satu makam yang diduga sempat digali oleh pelaku.
Terkait hal itu, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Indra Asrianto mengatakan, peristiwa tersebut telah dilaporkan dan masih dalam penyelidikan.
"Kami telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa sejumlah saksi dan olah tempat kejadian perkara," kata Indra seperti dikutip Kompas.com, Minggu (27/3/2022).
Indra menerangkan, peristiwa perusakan terungkap saat Sunardi, seorang penjaga makam datang dan melihat ada kuburan telah dibongkar dan batu nisan dicabut.
Dari hasil pemeriksaan di lapangan, ucap Indra, terdapat 10 makam yang batu nisannya dicabut dan satu makam digali.
"Kejadian tersebut telah dilaporkan ke Mapolresta Pontianak. Perkembangannya kami laporkan kembali," ucap Indra.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Anugrah Jurnalis KOMPAS TV di Pontianak, hingga Senin (28/3) pagi, masih ada sejumlah warga yang mendatangi komplek pemakaman untuk memastikan makam kerabatnya tidak mengalami perusakan.
Ditemui di lokasi, Rio salah satu warga mengatakan dirinya datang mengecek makam kerabat usai mendapat informasi dari video yang beredar di media sosial.
"Kebetulan bapak saya sendiri di sini (dimakamkan di BLKI). Jadi paginya kami langsung kemas-kemas sebelum kerja, Alhamdulillah makam orangtua saya endak dirusak, cuma ada sedikit retak-retaklah. Sepertinya yang dikejar pelaku adalah makam-makam yang baru tanah nisannya," kata Rio.
Sementara itu, melansir Kompas.com, Helga mengaku, makam neneknya turut menjadi korban. Kedua batu nisannya dicabut dan ditemukan tergeletak di antara makam yang lain.
Baca Juga: Geger Temuan Benda Dikira Bom, Gibran Pastikan Solo Aman: Enggak Usah Takut, Tenang Saja
"Saya hitung ada 11 makam, tapi tidak tahu, apakah ada yang terlewat," kata Helga.
Menurut Helga, dia tahu kejadian tersebut setelah ditelepon seorang kerabatnya.
"Saya baru tahu tadi pagi, karena orangtua dan nenek saya dimakamkan ke sini, jadi saya langsung cek. Ternyata benar, batu nisan makam nenek saya dicabut," ujar Helga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.