Kompas TV regional sosial

Kepala Desa di Tabanan Usulkan Nama Ganjar Pranowo untuk Bukit Hutan Bambu di Wilayahnya

Kompas.tv - 27 Maret 2022, 11:30 WIB
kepala-desa-di-tabanan-usulkan-nama-ganjar-pranowo-untuk-bukit-hutan-bambu-di-wilayahnya
Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan diusulkan menjadi nama bukit pusat tanaman bambu di Kabupaten Tabanan, Bali. (Sumber: Pemprov Jateng)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

TABANAN, KOMPAS.TV – Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan diusulkan menjadi nama bukit pusat tanaman bambu di Kabupaten Tabanan, Bali.

Mengutip keterangan resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, usulan penamaan bukit tanaman bambu tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Bangli, I Made Adhiasa.

Bukit tanaman bambu tersebut terletak di Banjar Sandan, Desa Bangli, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali.

I Made Adhiasa mengusulan penamaan lokasi itu, saat dialog bareng antara warga, tokoh masyarakat Bangli dengan Ganjar Pranowo, di hutan bambu tersebut, Sabtu (26/3/2022).

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kritik Keras Mendag Soal Minyak Goreng

“Pak Ganjar adalah tokoh nasional yang banyak memberi inspirasi. Apalagi kebetulan bukit ini belum ada namanya.”

“Saya pikir adalah yang penting tokoh-tokoh di sini kita ajak duduk bersama. Ada kata sepakat, ya kita jalankan (pemberian nama itu),” katanya.

Menurutnya, bukit hutan bambu tersebut memang belum memiliki nama yang spesifik. Sedangkan beberapa bukit di sekitarnya sudah bernama.

Alasan Adhiasa mengusulkan nama Ganjar karena Ganjar Pranowo merupakan tokoh nasional pertama yang berkunjung ke sana.

“Alasannya karena beliau itu tokoh nasional yang baru datang ke sini. Kebetulan beliau Ketua Umum Kagama itu sendiri.”

“Saya kira sah-sah saja, siapa pun. Walaupun pelakunya saya sampaikan jelas, saya pun pelaku, sampai hari ini masih diberikan kepercayaan oleh rakyat jadi saya tahu semua perjalannya,” katanya.

Kawasan hutan bambu di Banjar Sandan sebelumnya merupakan bukit gundul yang dipenuhi rerumputan.

Kemudian, pada tahun 2002, Made Adhiasa meminta masyarakat untuk kembali merawatnya.

Seorang warga bernama I Wayan Master atau Panarya (81) kemudian berjuang menanam bambu di bukit gundul itu hingga menjadi seperti sekarang.

Perjuangan Panarya dalam menanam bambu juga didukung oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) Bali.

Kagama juga memberikan kurang lebih 30 varietas bambu baru untuk ditanam di sana, agar Banjar Sandan bisa menjadi pusat hutan bambu.

Baca Juga: Santri Makassar Dukung Ganjar Pranowo Maju Jadi Capres 2024

“Saya di Desa Bangli. Jadi di Desa Bangli ini kita bertemu tokoh yang luar biasa yaitu Pak Panarya. Beliau ini yang dulu menghijaukan bukit gundul ini, kira-kira 130 hektare, dan beliau tanami bambu. Inilah yang oleh kawan-kawan Kagama bersama Kades akan dijadikan sebagai pusat hutan bambu,” kata Ganjar Pranowo didampingi Panarya dan I Made Adhiasa di lokasi.

Ganjar meminta agar Kagama terus mendampingi untuk menjadikan tempat itu sebagai pusat hutan bambu.

“Kita minta Kagama terus mendampingi, tadi juga ada dari Universitas Udayana Bali. Ada yang bicara tempat wisata di sini, ada suplai air dari kebutuhan yang bisa diambil dari sekitarnya. Tapi tadi ada juga yang ingin kalau untuk pengembangan pertanian airnya cukup tidak,” kata Ganjar.

Ganjar berharap, ke depannya tempat itu menjadi pusat bambu, termasuk untuk studi tentang bambu.

“Termasuk siapa yang membuat narasi-narasinya, sehingga tempat ini menjadi tempat spesial untuk dikembangkan menjadi tempat wisata dan sekaligus mengonservasi,” kata Ganjar.

Hal yang menarik di area hutan bambu tersebut menurut Ganjar, tidak semua orang bisa mengakses langsung bambu yang ada di sana, kecuali dimanfaatkan untuk kepentingan umum.

Ke depan hutan bambu itu juga akan menjadi perhutanan sosial, untuk mendukung kesejahteraan masyarakat.

“Tapi yang menarik sampai hari ini adalah tidak semua bisa mengakses langsung untuk memanfaatkan kecuali untuk kepentingan umum.”

“Aturannya ada, adatnya kuat. Artinya nilai-nilai itu bagus yang kemudian orang akan bisa menjaga semuanya. Kita bisa lihat utuh semuanya karena adatnya bagus dan komitmen masyarakat bagus,” urai Ganjar.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x