Dia mengaku saat itu tak ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa tiang BTS bakal roboh. Terlebih, kala itu cuaca di kota Depok terbilang cerah dan tidak ada angin kencang.
"Enggak ada getaran apa-apa, itu langsung bunyi keras. Biasanya kan kalau ada sesuatu yang mau jatuh biasanya ada tanda-tanda dari suara gitu, tapi (ini) enggak ada," ujar dia.
Diwawancarai terpisah, salah satu korban, Irma (38), mengatakan bahwa saat kejadian, keluarga kecilnya tengah berada di dalam rumah kontrakan.
Beruntung, mereka tak terkena reruntuhan bangunan dan berhasil menyelamatkan diri.
"Anak saya lagi di kasur main handphone, terus suami saya lagi di depan TV, lagi duduk. Tiba-tiba itu (tower) jatuh gitu. Langsung pada ke depan rumah," kata Irma kepada wartawan, Senin.
Baca Juga: Situasi Keamanan Belum Kondusif, Kapolda Papua Minta Pembangun Tower BTS Dihentikan Sementara
Dia dan keluarganya kaget ketika mendengar suara keras saat tower BTS Telkomsel roboh.
"Tiba-tiba aja kaget. Belum pernah ini (tower roboh) karena juga sudah lama, 10 tahunan, kok enggak pernah roboh," kata Irma.
Rumah Irma rusak karena terkena reruntuhan dari rumah tetangga.
"Kena tembok aja sih karena itu jatuhnya ke kontrakan sebelah. Jadi asbes tembok-tembok samping pada runtuh. Ruang tengah, dapur, sama ruang tengah sebelahnya parah, jatuhnya ke situ," imbuh dia.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.