Dalam pelariannya itu, Pratu Riyan disebut sambil berteriak-teriak dengan mengeluarkan kata-kata 'Dajjal sudah keluar'.
Nahas, di saat bersamaan, anggota Satbrimob Yon B bernama Bharaka Fery melintas menggunakan sepeda motor.
Ketika itu, Pratu Riyan memberhentikan Bharaka Fery dengan alasan ingin menumpang.
Sesampainya di Jembatan Desa Liang, Pratu Riyan meminta Bharaka Fery menghentikan laju motornya.
Baca Juga: Tangis Kopda Andreas Berulang Kali Memohon ke Kolonel Priyanto tapi Ditolak: Saya Punya Anak-Istri..
Selanjutnya, Pratu Riyan turun dari sepeda motor yang ditumpanginya itu dengan diikuti oleh Bharaka Fery yang juga ikut turun.
Ketika Bharaka Fery turun dari sepeda motor miliknya, tanpa diduga Pratu Riyan melepaskan tembakan ke arah Bharaka Fery. Anggota Brimob Yon B itu tewas di tempat.
Setelah menembak Bharaka Fery hingga tewas, Pratu Riyan kemudian membuang senjata api miliknya.
Ia kemudian mengambil sepeda motor milik Bharaka Fery meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) menuju rumah warga untuk bersembunyi.
Baca Juga: Terungkap Pengakuan Kolonel Priyanto Penabrak Handi-Salsabila: Pernah Bom Rumah Orang Tanpa Ketahuan
Berdasarkan informasi yang dilansir dari TribunAmbon, Pratu Riyan mengamuk hingga melakukan penembakan setelah berbicara dengan Danpos tempatnya bertugas.
Diduga, pembicaraan itu terkait kondisi orang tua Pratu Riyan yang sedang sakit.
Pratu Riyan diaebut hendak meminta izin untuk pulang ke kampung halamannya karena orang tuanya sakit.
Namun entah bagaimana setelah pembicaraan itu Pratu Riyan tiba-tiba mengambil senjatanya di dalam gudang dan mengamuk.
Adapun saat ini, pelaku penembakan Pratu Riyan disebutkan telah ditahan di Pomdam setempat.
Baca Juga: Ini Ucapan Kolonel Priyanto yang Bikin 2 Anggota TNI Nurut Buang Jasad Handi dan Salsabila ke Sungai
Sumber : TribunAmbon.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.