Lebih lanjut, Ahmad menjelaskan Polda Papua sedang melakukan identifikasi para pelaku
penembakan di Distrik Beoga.
Baik yang menyerang karyawan PTT saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3
Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, maupun penyerangan Pos Koramil Dambet Satgas
Kodim Yonif Raider 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga.
Indentifikasi ini untuk mengetahui apakah pelaku penembakan di dua lokasi orang yang sama.
Sebab KKB ini dibagi menjadi beberapa kelompok.
"Kami pastikan terus menggali informasi dan keterangan untuk proses penegakan hukum," ujar
Ahmad.
Baca Juga: Pasca Dibakar KKB, Sekolah di Distrik Beoga Mulai Dibangun Kembali
Adapun penyerangan KKB ini dilakukan selama dua hari di lokasi yang berbeda di distrik Beoga, Papua.
Aksi pertama KKB dilakukan pada Rabu (2/3/2022) lalu. Sebanyak delapan karyawan PTT tewas dibunuh saat memperbaiki Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Delapan korban tewas masing-masing berinisial B, R, BN, BT, J, E, S dan PD.
Peristiwa tersebut baru diketahui setelah NS, satu-satunya karyawan yang selamat, meminta bantuan melalui CCTV Tower BTS 3 yang kemudian baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta pada pukul 16.00 WIB.
Baca Juga: 2 Korban Penembakan KKB di Ilaga Dievakuasi ke Mimika Pakai Helikopter TNI AU
Adapun NS berhasil selamat dari pembantaian itu karena saat insiden terjadi tidak berada di camp.
NS baru mengetahui terjadinya penyerangan oleh KKB setelah kembali dan melihat rekan-rekannya sudah tewas.
Aksi KKB kedua yakni dilakukan sehari setelah penembakan di Distrik Beoga yang menewaskan delapan pekerja, di mana kali ini mereka melakukan serangan pada Kamis (3/3/2022).
Sejumlah anggota KKB menembaki Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif Raider 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.