Kompas TV regional peristiwa

Guru Besar Universitas Udayana Meninggal Gantung Diri

Kompas.tv - 22 Februari 2022, 06:49 WIB
guru-besar-universitas-udayana-meninggal-gantung-diri
Ilustrasi bunuh diri. (Sumber: Net/Asiandelight)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Desy Afrianti

DENPASAR, KOMPAS.TV - Guru besar Universitas Udayana (Unud) Komang B ditemukan meninggal dunia pada Senin (21/2/2022).

Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sukadi mengatakan, Komang B ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di rumahnya yang beralamat di Jalam Kerta Winangun, Desa Sidakarya, Denpasar Selatan.

"Iya (meninggal), ditemukan bunuh diri dengan cara gantung diri," kata Sukadi dilansir dari Kompas.com, Selasa (22/2/2022).

Sukadi menjelaskan, peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh Komang B pertama kali diketahui oleh anak korban bernama Kadek Dwi Yogiantara sekitar pukul 13.30 Wita. 

Sebelum ditemukan meninggal gantung diri, saksi yang merupakan anak korban melihat sang bapak dalam keadaan sehat. 

Namun ketika bangun dari tidur siang, ia kaget menemukan korban gantung diri di ruang keluarga. Korban mengakhiri hidupnya dengan tali tambang plastik warna biru yang digantung di tangga lantai 2 rumahnya. 

Baca Juga: 15 Orang Meninggal Akibat Ledakan Bom Bunuh Diri Kelompok Militan Al Shabaab

Usai Komang ditemukan meninggal, sang anak kemudian melaporkan kejadian itu ke Polresta Denpasar. 

Selanjutnya sekitar pukul 16.05 Wita polisi dari Polresta Denpasar tiba di TKP dan melakukan identifikasi. 

Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, polisi tak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. 

Kendati begitu, ditemukan sejumlah bekas di tubuh korban akibat insiden gantung diri tersebut. 

"Pada telapak kaki sudah membiru, lidah menjulur terjepit oleh gigi, leher korban ditemukan bekas jerat tali hingga di bawah daun telinga," kata Sukadi. 

Kemudian sekitar pukul 16.15 Wita, jenazah korban yang diketahui Dosen Fakultas Peternakan itu dibawa ke RS Sanglah dengan ambulans BPBD Kota Denpasar.

"Sepengetahuan saksi bahwa korban orangnya tertutup sempat mengeluh sulit tidur, sering lemas dan saat ini bekerja sebagai dosen di Unud," kata Sukadi. 

"Saat ini anak korban atas nama Kadek Dwi Yogiantara belum dapat dimintai keterangan karena masih syok atas kematian bapaknya," ujarnya.

Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Mahasiswi Bunuh Diri di Makam Ayah, Bripda Randy Terancam 5 Tahun Penjara

*** 

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. 

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. 

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/




Sumber : Kompas.com




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x