SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan kepada Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jateng Irjen Ahmad Luthfi untuk melaksanakan evaluasi terkait dugaan kekerasan aparat saat pengukuran lahan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Pernyataan itu disampaikan Ganjar saat menggelar rapat terkait proyek pembangunan Bendungan Bener, Purworejo, pada Senin (14/2/2021).
Dia juga menegaskan, sejak awal sudah ada kesepakatan tidak boleh ada kekerasan. Sehingga, kalau terjadi kekerasan seperti saat itu, Ganjar menyerahkan pada kepolisian untuk melakukan evaluasi.
“Kami serahkan ke Kapolda, mangga dievaluasi. Karena desain awal, kami sepakat tidak ada kekerasan. Bahwa kemudian di lapangan terjadi, sangat mungkin itu. Jadi mangga Kapolda melakukan evaluasi sendiri, sehingga nanti secara institusional kita bisa memberikan dukungan dengan baik,” kata Ganjar Pranowo dalam keterangan tertulis, yang dikutip KOMPAS.TV Selasa (15/2/2022).
Selain itu, pada rapat yang digelar usai Ganjar berkunjung ke Desa Wadas untuk menemui warga, ia juga meminta tidak boleh ada yang bermain-main terkait proyek Bendungan Bener.
“Yang ingin saya tekankan, abdikan diri kita untuk kepentingan bangsa dan negara. Buang pikiran yang kira-kira akan menyulitkan di lapangan. Apakah bisnis, kepentingan pribadi dan sebagainya. Jangan ada yang bermain-main, ini bicara Merah Putih dan kita kontribusikan untuk masyarakat. Saya serius soal ini,” ujar Ganjar.
Selain menekankan hal itu, Ganjar meminta para pihak yang terkait mulai dari BBWS-SO dan Kanwil BPN Jateng untuk melakukan evaluasi.
Baca Juga: Ganjar Niat Menginap di Desa Wadas: Biar Dapat Solusi Terbaik, Bisa Minum Air dan Hirup Udaranya
Evaluasi, lanjut gubernur, difokuskan pada tiga hal, yakni evaluasi teknis terkait proyek pembangunan Bendungan Bener. Selain itu ia meminta semua pihak melakukan evaluasi terkait cara pendekatan dan membuka lebar-lebar ruang dialog.
“Saya sendiri sudah membuktikan, kemarin ke sana (Wadas) sambutan masyarakat baik. Mereka yang kontra bisa saya ajak komunikasi baik-baik. Intinya cara pendekatannya harus smooth, tidak boleh ada kekerasan, kecuali ada ancaman,” tutur Ganjar.
Diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali menyambangi Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah pada Minggu (13/2/2022) kemarin.
Berbeda dengan sebelumnya, pada kunjungan kemarin, Ganjar Pranowo diberi suguhan hasil bumi Desa Wadas oleh warga mulai dari kelapa, pepaya, rambutan, nanas, durian hingga petai.
Ganjar menuturkan, kunjungannya itu untuk berdialog dengan warga terkait polemik tambang quarry batuan andesit yang terjadi di Wadas.
"Alhamdulillah hari ini silaturahmi dengan warga Desa Wadas Kab. Purworejo. Saya berterimakasih atas sambutan yang baik dari para sedulur," kata Ganjar dikutip dari laman Instagram miliknya @ganjar_pranowo, Minggu (13/2).
Selain itu, kunjungan Ganjar yang disambut warga dengan memberikan hasil bumi Wadas yang juga diunggah akun Instagram @wadas_melawan milik Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempa Dewa).
Menurut mereka, suguhan dari warga tersebut bukti bahwa Desa Wadas makmur tanpa perlu penambangan andesit.
"Warga menyambut Ganjar Pranowo dengan memberikan berbagai macam hasil bumi Wadas supaya paham bahwa dari hasil bumi melimpah warga Wadas sudah sejahtera tanpa tambang," tulis Gempa Dewa dalam unggahannya.
Terkait kunjungannya ke Desa Wadas sendirian, Ganjar Pranowo berharap dialog yang dilakukan siang tadi bersama warga Wadas itu dapat menjadi bekalnya dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi polemik yang berakar dari konflik pembebasan lahan di desa tersebut.
"InsyaAllah dialog siang hingga sore ini menjadi bekal saya berikhtiar mencari solusi terbaik bagi para sedulur di Desa Wadas," ujarnya.
Baca Juga: Gus Muwafiq soal Kehadiran Ganjar di Wadas: Itu Tunjukkan Tanggung Jawab, Tidak Cuci Tangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.