Pada kesempatan tersebut, Ganjar mendengarkan keluhan warga. Sejumlah warga pun menceritakan peristiwa penangkapan yang mereka alami pada 8-9 Februari kemarin.
Salah satu warga yang sempat ditangkap aparat adalah Nurhadi.
Selain menanyakan kabar, Ganjar juga menawarkan pengobatan.
Pasalnya, Nurhadi bercerita dirinya mengalami sakit di bagian dada setelah peristiwa tersebut.
Warga lain, Ana menceritakan, ia dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi. Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo.
Sementara, dirinya ditangkap saat berada di desa.
"Kasihan anak saya Pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orangtuanya yang ditangkap polisi, Pak. Kami warga masih trauma," kata Ana.
Waliyah, warga Desa Wadas lainnya juga mengaku masih ketakutan dan trauma atas peristiwa tersebut. Suaminya ditangkap tanpa tahu masalah yang terjadi.
“Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma,” ujarnya.
Baca Juga: Keluh Warga Wadas pada Ganjar: Kami Mengurung Diri di Rumah, Lihat Polisi Ketakutan
Usai mendengarkan keluhan warga, Ganjar mengatakan akan menindaklanjuti peristiwa tersebut.
Menurutnya, untuk menyelesaikan permasalahan, ada tiga hal yang harus dilakukan.
Pertama, pihaknya akan melakukan evaluasi teknis.
Kedua, metode pendekatan.
Ketiga, menelusuri hal apa yang selama ini menjadi polemik, termasuk pro atau kontra dimasyarakat.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.