Kompas TV regional peristiwa

Ada 10 Korban Tewas Terseret Arus Laut, Polisi Cari Alasan Mereka Gelar Ritual di Pantai Payangan

Kompas.tv - 13 Februari 2022, 11:48 WIB
ada-10-korban-tewas-terseret-arus-laut-polisi-cari-alasan-mereka-gelar-ritual-di-pantai-payangan
Polisi akan mencari tahu alasan sejumlah orang melakukan ritual di kawasan Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

Sementara, titik pencarian dilakukan di sekitar Pantai Payangan, kemudian diperlebar 1,5 kilometer dari pantai..

Mengenai pengawasan di area pantai, dia menjelaskan, nantinya akan lakukan pengawasan wisata pantai di seputaran Pantai Payangan ini, khususnya pada malam hari.

“Kami akan bekerja sama dengan warga setempat supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.”

Pada proses pencarian ini pihaknya menyiapkan 50 personel, dibantu dari TNI 20 personel, ditambah rekan basarnas 5 prsonel, ditambah tim SAR dan warga sekitar sekitar 30 personel.

Menurutnya, satu korban yang hilang sempat terlihat oleh warga dari ketinggian, namun posisinya cukup sulit karena di tebing.

“Dari posisi saya berdiri belum kelihatan, tapi dari atas terlihat jelas.”

Sebelumnya Kompas TV melaporkan ditemukannya 10 orang meninggal dunia akibat terseret ombak Pantai Payangan, Jember, Jawa Timur.

Mereka yang ditemukan meninggal merupakan bagian dari 24 orang (sebelumnya diberitakan 23 orang), yang melakukan ritual di Pantai Payangan.

Jurnalis Kompas TV Jember, Imron Fahim, dalam laporan Breaking News Kompas TV, Ahad (13/2/2022) menyebutkan adanya informasi dari lokasi kejadian bahwa rombongan tiba pada Sabtu (12/2/2022) sekitar pukul 23.00 WIB. “Waktu itu ada sekitar 24 orang (dalam satu) rombongan ke Pantai Payangan. Mereka datang untuk melakukan ritual,” tutur Imron.

Baca Juga: Korban Meninggal Pelaku Ritual yang Terseret Ombak di Jember Bertambah Menjadi 10 Orang

Ritual seringkali digelar oleh kebanyakan komunitas di sekitar Jember dan daerah lainnya.

Pantai Payangan yang dikenal sebagai pantai selatan ini sering digunakan sebagai tempat ritual.

“Namun sejak beberapa hari gelombang cukup tinggi. Sebelumnya BPBD sudah mengimbau pada warga maupun wisatawan untuk tidak berenang di tepi pantai,” lanjut Imron.



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x