Luas tersebut tersebar di 50 desa di 11 kecamatan. Masing-masing kecamatan yang akan dilintasi jalan tol, seperti Polanharjo, Delanggu, Ceper, Karanganom, Ngawen, Karangnongko, Klaten Utara, Kebonarum, Jogonalan, Manisrenggo, dan Prambanan.
Selain sesi I terdapat juga sesi II jalan tol Solo-Jogja, yakni menghubungkan Purwomartani-Gamping (Sleman). Sedangkan sesi III menghubungkan Gamping-Purworejo (Jawa Tengah).
Tim pembebasan lahan jalan tol Solo-Jogja bertekad merampungkan pembebasan lahan di pengujung 2022. Hal itu guna memperlancar pembangunan fisik jalan tol Solo-Jogja.
Baca Juga: Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal Jual Tanah ke Pertamina
Pesan Sri Sultan itu seperti mengingatkan pada peristiwa warga Desa Sumurgeneng dan sejumlah desa di sekitarnya kaya mendadak setelah tanahnya dibeli oleh Pertamina untuk dijadikan kilang minyak Pertamina Rosneft, Februaru 2021 lalu,
Warga yang mendapat ganti rugi hingga miliaran rupiah kemudian berbondong-bondong membeli mobil.
Namun, hampir setahun berlalu, sebagian warga yang awalnya kaya mendadak ternyata kondisinya kini sudah tak seperti dulu lagi.
Jangankan untuk membeli kendaraan baru, untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian warga mengaku kesulitan.
Hal itu terungkat saat unjuk rasa warga enam desa di ring perusahaan patungan Pertamina dan Rosneft asal Rusia, Senin (24/1/2022). Ada warga yang untuk makan saja harus menjual sapi milik mereka. Mereka juga ada yang tidak lagi bekerja karena lahan sudah dijual.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.